AS, DISWAY.ID - Penelitian terbaru berhasil ungkap ledakan asteroid pemusnah dinosaurus yang menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu.
Ternyata ledakan asteroid itu disebut juga memicu tsunami berukuran super tinggi dengan gelombang setinggi satu mil di Teluk Meksiko yang perairannya menyebar ke belahan dunia.
Para peneliti menemukan bukti tsunami monumental ini setelah menganalisis inti dari lebih dari 100 situs di seluruh dunia dan membuat model digital dari gelombang mengerikan setelah dampak asteroid di Semenanjung Yucatán, Meksiko.
BACA JUGA:Anies Diteriaki Presiden di Babakan Setu, Alex Marwata: Kasus Formula E Saya Pastikan Lanjut
Hasil itu terungkap dalam penelitian yang ditulis dalam studi oleh Molly Range, yang melakukan studi pemodelan untuk tesis master di Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan di University of Michigan.
"Tsunami ini cukup kuat untuk mengganggu dan mengikis sedimen di cekungan laut di belahan dunia," ungkap Molly Range, seperti dikutip dari situs sciencealert pada Senin, 10 Oktober 2022.
Penelitian tentang tsunami setinggi satu mil, yang sebelumnya dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Geophysical Union 2019, dipublikasikan secara online Selasa (4 Oktober) di jurnal AGU Advances.
Para peneliti menemukan bukti tsunami monumental ini setelah menganalisis inti dari lebih dari 100 situs di seluruh dunia dan membuat model digital dari gelombang mengerikan setelah dampak asteroid di Semenanjung Yucatán, Meksiko.
BACA JUGA:Tak Disebut Jokowi, Iwan Bule Bereaksi Soal Kolaborasi Pemerintah dengan FIFA: PSSI Akan Langsung Bekerja BACA JUGA:Banjir Sanggau Masih Menggenang, Tim Gabungan SiagaUntuk mempelajari lebih lanjut tentang tsunami yang dihasilkan, Range dan rekan-rekannya menganalisis geologi bumi, berhasil menganalisis 120 "bagian batas," atau sedimen laut yang diletakkan tepat sebelum atau setelah peristiwa kepunahan massal, yang menandai akhir periode Kapur.
Bagian batas ini cocok dengan prediksi model tinggi gelombang dan perjalanannya, kata Range.
Energi awal dari dampak tsunami hingga 30.000 kali lebih besar dari energi yang dikeluarkan oleh tsunami gempa bumi Samudra Hindia Desember 2004 yang menewaskan lebih dari 230.000 orang, para peneliti menemukan.
Begitu asteroid menghantam Bumi, ia menciptakan kawah selebar 62 mil (100 km) dan mengeluarkan awan debu dan jelaga yang padat ke atmosfer.
BACA JUGA:PT IMG Hadirkan Alva Experience Center, Bisa Test Ride Langsung Motor Listrik Alva One
BACA JUGA:Tyok Satrio Rilis Single Baru 'Bukan Siapa-Siapa', Ini Liriknya