BACA JUGA:Sidang Obstruction of Justice Hendra Kurniawan Cs Dibagi 2 Sesi
Dalam rangka mengukur target tersebut, BKKBN telah melakukan pengukuran iBangga melalui Pendataan Keluarga Tahun 2021.
Sementara itu, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti, S.E., M.T menyebutkan pada tahun 2021 BKKBN telah melakukan pendataan keluarga dan berhasil mengumpulkan data keluarga sebanyak 68.478.139 keluarga, tentunya diluar Provinsi DKI Jakarta.
Perolehan ini melebihi target yang ditetapkan sebelumnya, dimana target yang semula 66.828.571 keluarga atau capaiannya 102 persen.
BACA JUGA:Mengenang Sosok Clerence Chyntia Audry, Istri Drummer Noah yang Meninggal di Usia 28 Tahun
BACA JUGA:Sidang Perdana Hendra Kurniawan Cs Hari Ini, Anak Buah Ferdy Sambo Tiba dan Siap Diadili
Nopian juga mengungkapkan bahwa ada beberapa catatan yang dapat di beberkannya dalam kesempatan tersebut.
Pertama berdasarkan capaian iBangga tahun 2021 keluarga-keluarga di Indonesia berada pada kondisi belum tangguh, masih dalam kategori berkembang atau cukup baik.
“Baik dari sisi dimensi kebahagiaan 53.96, kemudian ketentraman 55.99, dan kemandirian 52.09,” ujar Nopian.
Pada kesempatan yang sama Asisten Asisten Deputi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK dr. Nia Reviani MAPS mengatakan, keluarga merupakan bimbingan pertama yang dimulai dari anak usia dini sampai dengan dewasa.
BACA JUGA:Apa Itu G20? Berikut Ini Sejarah Singkat dan Agenda Presidensi G20 2022
Berhasil atau tidaknya meningkatkan kualitas SDM tergantung dari peran keluarga.
Dokter Nia merinci, saat ini jumlah keluarga yang ada di Indonesia berdasarkan pendataan iBangga 2021 sebanyak 68,4 juta dari total 275 juta jiwa penduduk di Indonesia.
Besarnya jumlah keluarga tersebut menjadi keunggulan bagi Indonesia.
“Tapi akan menjadi bencana apabila kesenjangan keluarga tidak mendapat perhatian yang baik dari pemerintah, masyarakat ataupun keluarga itu sendiri,” ucap Dokter Nia.