JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua DPR RI Puan Maharani khawatir dengan tingginya angka kematian dalam kasus gagal ginjal akut misterius pada anak.
Puan Maharani meminta agar pemerintah segera menetapkan kasus gagal ginjal akut ini sebagai kejadian luar biasa (KLB) jika sudah memenuhi kriteria penetapan.
Diketahui lonjakan gagal ginjal tersebut menjadi lebih dari 200 kasus dengan angka kematian hampir 50% dari total kasus.
Dari data terbaru, sudah terdapat 206 kasus gagal ginjal akut di mana 99 anak di antaranya meninggal dunia.
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Dicoret dari Skuad, Ten Hag: Kami Merindukannya
"Status KLB akan berpengaruh pada langkah penanganan dan pengobatan dalam mengatasi gagal ginjal akut, termasuk soal pembiayaan dan berbagai kemudahan lainnya," tulis Instagram @ketua_dprri
"Dengan meningkatnya status menjadi KLB, semua pemangku kebijakan akan memiliki kepedulian dalam penanganan penyakit ini," sambungnya.
Pemicu gagal ginjal akut
Berbagai sampel obat sirup yang diduga sebagai penyebab penyakit gagal ginjal didadalmi oleh Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
RSCM mendalami berbagai sampel obat sirup tersebut melalui pemeriksaan laboratorium. Hal ini diungkapkan oleh Dirut RSCM Lies Dina Liastuti.
BACA JUGA:Nama Boris Johnson Kembali Mencuat Setelah Perdana Menteri Inggris Liz Truss Mengundurkan Diri
BACA JUGA:Korban Gagal Ginjal Akut Mencapai 133 Jiwa dari 241 Kasus di 22 Provinsi
Awalnya kemunculan gagal ginjal ini tidak terpikiran ke arah obar sirup.
“Di awal munculnya kasus, kami tidak memikirkan ke arah obat (penyebabnya, red). Jadi yang kami baru teliti tentang obat ini baru di 11 pasien terakhir yang sekarang ada (dirawat), mungkin lebih. Yang diperiksa untuk toksikologinya,” terang, Lies Dina Liastuti, dilansir dari PMJ NEWS, Jumat 21 Oktober 2022.
Lalu pihak RSCM mendata sebanyak total 49 anak yang menderita gagal ginjal akut progresif atipikal yang dirawat di RSCM, terhitung mulai bulan Januari 2022.