BACA JUGA:Ketika Alumnus UGM Berikan Kesaksian Ijazah Jokowi Asli: Kami Punya Tanggung Jawab Moral
Berdasarkan data pasien itu, Lies mengungkapkan, belum keseluruhan sampel obat mampu dikumpulkan terutama dari pasien lama atau pasien yang telah meninggal dunia.
“Semua kasus yang kami coba cari apa nama obat yang dipakai sebelumnya itu sudah kami dapatkan data, tapi belum semua,” ucapnya.
“Karena kalau yang sudah meninggal, kami agak susah apalagi yang kasus lama,” sambungnya.
BACA JUGA:Ketika Alumnus UGM Berikan Kesaksian Ijazah Jokowi Asli: Kami Punya Tanggung Jawab Moral
Masih dari keterangan Lies, sampel obat yang pernah dikonsumsi pasien diteliti di laboratorium yang telah bekerja sama dengan RSCM.
“Kami lagi menunggu karena hasil yang ke kami itu baru enam (sampel obat dari enam pasien), baru keluar hasilnya dari yang semua kami kirim,” jelasnya.
“Semua sampel sudah kami kirim, tinggal hasilnya. Tapi dari hasil enam itu, ada yang sudah kelihatan bahwa kita membutuhkan antidot-nya,” tuturnya.
Lies juga mengatakan, kemungkinan penyebabnya terdapat intoksikasi zat berbahaya seperti ethylene glycol (EG) yang masuk melalui mulut.