“Yang terpenting harus aman untuk orang-orang di stadion. Saya tidak mau ada yang meninggal dalam sepak bola. Sepak bola bukan untuk menghancurkan kehidupan seseorang. Semoga situasi ini bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, 1 Oktober 2022 malam, menjadi duka dunia sepak bola.
BACA JUGA:Persija Lepas 9 Pemain Muda untuk TC Timnas Indonesia U-20
BACA JUGA:9 Pemain Persija Jalani TC Timnas Indonesia U-20 Persiapan Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, berharap momen pahit itu bisa berefek pada perbaikan sistem keamanan.
Menurut Thomas, keamanan suporter atau penonton harus mendapatkan prioritas dalam sebuah pertandingan. Sebab, suporter merupakan salah satu elemen vital dalam sepak bola.
“Kita harus memperbaiki sistem keamanan agar lebih bagus, semua penonton di stadion aman, semua sehat, dan pulang ke rumah dengan selamat," ujar Thomas di laman resmi klub.
Thomas berharap saat Liga 1 bergulir para suporter agar tetap bisa hadir di dalam stadion, untuk mendukung para pemain yang sedang bertanding dan memberikan semangat lebih ke pemain, dia mengatakan jika penonton tidak boleh menonton ke stadion itu bukan hal yang bagus.
“Saya berharap para suporter bisa melihat sepak bola kembali. Saya pikir suporter harus ada lagi karena sudah dua tahun tanpa sepak bola efek pandemi. Saya pikir jika tanpa penonton di stadion, itu bukan hal yang bagus,” ujarnya.
“Sepak bola tanpa suporter menurut saya akan berbeda. Atmosfernya berbeda, sepak bola tanpa suporter seperti pertandingan latihan. Tidak ada emosional yang semua dirasakan pemain dan tim serta mereka (suporter) hanya menonton lewat televisi,” kata Thomas di Laman Resmi Persija.