JAKARTA, DISWAY.ID - NASA telah mengumumkan membentuk tim ilmiah baru yang dibentuk khusus untuk menyelidiki penampakan UFO.
Tim investigasi yang dibentuk NASA terdiri dari 16 orang, rombongan itu akan mengikuti kajian fenomena udara tak dikenal (UAP), yang biasa disebut sebagai benda terbang tak dikenal (UFO).
Dengan menggunakan data yang tidak diklasifikasikan, studi ini pada akhirnya akan tersedia untuk umum dalam laporan yang akan dirilis tahun 2023.
BACA JUGA:Nelayan Tangkap Mahkluk Aneh Mirip Alien, Tubuhnya Transparan dan Punya Cakar Besar
BACA JUGA: Ilmuwan Yakin Alien Pernah Jatuh di Lepas Pantai Papua Nugini
NASA mengatakan dalam siaran pers bahwa tim akan mulai bekerja mulai hari ini, Senin, 24 Oktober 2022.
Diperkirakan investigasi itu akan menghabiskan sembilan bulan ke depan untuk menganalisis pengamatan UFO sebelumnya.
Seorang administrator asosiasi di NASA, Thomas Zurbuchen menyebut investigasi yang akan dilangsungkan bertujuan untuk menarik kesimpulan ilmiah terhadap penampakan UFO.
"Menjelajah suatu hal yang tidak diketahui di luar angkasa dan atmosfer merupakan inti dari siapa kita di NASA. Memahami data yang kita miliki seputar fenomena udara tak dikenal sangat penting untuk membantu kita menarik kesimpulan ilmiah tentang apa yang terjadi di langit kita," ujar Thomas Zurbuchen, dikutip dari laman resmi NASA.
BACA JUGA: Gagal Ginjal Akut Renggut Banyak Nyawa, Bareskrim Polri Cek Hasil Laboratorium BPOM
BACA JUGA:Gambar Kucing Oyen Sering Tampil di Unggahan Jokowi, Istana: Terinsiprasi saat Pandemi
"Data adalah bahasa para ilmuwan dan membuat yang tidak bisa dijelaskan, bisa dijelaskan.” tambahnya.
Sementara Asisten wakil administrator asosiasi untuk penelitian di Direktorat Misi Sains NASA, Daniel Evans menambahkan bahwa penemuan dari investigasi tersebut akan dirilis secara terbuka.
“NASA telah mengumpulkan beberapa ilmuwan terkemuka dunia, praktisi data dan kecerdasan buatan, pakar keamanan kedirgantaraan, semuanya dengan tugas khusus, yaitu kami bagaimana menerapkan fokus penuh ilmu pengetahuan dan data ke UAP," tutur Daniel Evans.
"Temuan ini akan dirilis ke publik bersamaan dengan prinsip transparansi, keterbukaan, dan integritas ilmiah NASA," sambungnya.