BACA JUGA:Fatal! Kevin/Marcus Disebut dari Malaysia saat Naik Podium Denmark Open, Videonya Viral di Medsos
Diketahui bahwa tim ilmiah yang akan bertugas terdiri dari profesor, ilmuwan, ahli kelautan, dan lebih banyak individu yang mempelajari ruang angkasa.
Sebelumnya, ada ilmuwan yang meyakini bahwa Alien pernah mendarat dekat Indonesia tepatnya di wilayah Papua Nugini.
Seperti diketahui, misteri terkait adanya kehidupan dan makhluk lain di luar planet Bumi masih belum bisa dipecahkan.
Banyak yang meyakini bahwa di alam semesta ini, ada makhluk hidup lain bernama Alien di luar Bumi yang tinggal, menetap dan membangun peradabannya sendiri layaknya manusia.
BACA JUGA:Rekonstruksi Penembakan Gas Air Mata di Kanjuruhan Tidak Ada, Komnas HAM Angkat Bicara
BACA JUGA:Catat! Ini 3 Tren Fashion yang Diprediksi Bakal Populer di Tahun 2023, Sudah Siap Ubah Penampilan?
Dikutip dari Futurism, hal ini diutarakan oleh astronom Harvard bernama Avi Loeb. Dia salah satu orang yang sangat percaya akan keberadaan alien, sedang merancang misi untuk mengungkap objek antarbintang yang tampaknya telah jatuh di lepas pantai Papua Nugini pada 2014.
Dia ingin mencarinya, untuk menentukan apakah itu perbuatan alien atau bukan.
“Penemuan meteor antarbintang menandai batas penelitian baru,” tulis dalam sebuah esai untuk The Debrief tentang objek antarbintang dalam catatannya.
“Pertanyaan mendasarnya adalah apakah meteor antarbintang mungkin menunjukkan komposisi yang jelas-jelas buatan? Lebih baik lagi, mungkin beberapa komponen teknologi akan bertahan dari dampaknya,” lanjut Loeb.
BACA JUGA:Gerhana Matahari Terakhir di 2022 Terjadi Besok, Kelihatan dari Indonesia?
BACA JUGA:Klasemen Premier League Pekan Ke-13: Arsenal Tetap Berada di Puncak
Penemuan dan konfirmasi objek yang dijuluki CNEOS-2014-01-08 sesuai tanggal ditemukannya itu, diyakini telah jatuh ke Samudra Pasifik.
We’ve selected 16 individuals to participate in an independent study team on unidentified aerial phenomena (UAP), or observations in the sky that cannot be identified as aircraft or known natural phenomena. The nine-month study will begin on Oct. 24: https://t.co/RsVP4kggwd pic.twitter.com/OQ5XecW0Ai
— NASA (@NASA) October 21, 2022
Temuan ini, menurut Loeb, berpotensi mewakili paradigma baru di mana Bumi berfungsi sebagai jaring ikan untuk objek antarbintang yang sangat besar.