JAKARTA, DISWAY.ID – Masyarakat hendaknya jangan menilai Ganjar Pranowo melangkahi Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP. Sebab Ganjar hanya menyebut siap “untuk bangsa dan negara,” bukan siap menjadi presiden.
Megawati dan Ganjar Pranowo. -Ilustrasi: Syaiful Amri/Disway.id-
Dalam Program 'BeritaSatu Special' pada sesi wawancara eksklusif Selasa 18 Oktober 2022 malam, Presenter BTV, bertanya, apakah Ganjar siap menjadi Capres. Dengan lugas Ganjar menjawab: “Untuk bangsa dan negara ini, apa sih yang kita tidak siap.”
“Silakan tonton rekaman utuh wawancara Berita Satu Tivi (BTV) dengan Ganjar, dengan presenter Fristian Griec. Saya yakin, para petinggi PDI Perjuangan sudah menonton utuh video tersebut. Jadi aman buat Ganjar,” jelas Ketua Umum Ganjar Pranowo Mania Immanuel Ebenezer dalam keterangan yang disampaikan ke Disway.id di Jakarta, Senin 24 Oktober 2022.
BACA JUGA:Frasa 'Untuk Bangsa dan Negara' yang Disampaikan Ganjar Bikin PDIP Goyang
Pertanyaan lengkap Fristian Griec: “Kalo pertanyaannya disederhanakan, Pak Ganjar sendiri mau enggak jadi Pres RI?” Dengan lugas Ganjar menjawab: “Untuk bangsa dan negara ini, apa sih yang kita tidak siap.”
“Dalam quatation atau kutipan utuh itu, apakah ada frasa (potongan kalimat) Ganjar menyatakan siap menjadi presiden’? Tidak ada kan? Jadi menurut hemat kami, Ganjar sebagai kader yang dikenal taat pada partai, tidak akan pernah melangkahi Ibu Mega,” jelas Immanuel.
Ganjar sadar dan taat betul, ranah Calon Presiden (Capres) itu adalah wilayah yang sudah diberikan PDI Perjuangan kepada Ketua Umum Ibu Mega. Jadi Ganjar tidak keluar dari koridor kader taat.
Dikatakannya, ada yang memlintir kalimat Ganjar, dengan maksud mengadu-domba Ganjar dengan PDI Perjuangan. "Dengarkan dengan jelas, jangan diplintir dong," tegas Noel-sapaan akrabnya.
BACA JUGA:Usai Resmi Dukung Ganjar Nyapres, PSI Sowan ke KIB
Ketua Jokowi Mania (Joman) Imanuel Ebenezer.-Imanuel Ebenezer For Disway.id-Disway.id
“Siapa yang sengaja memlintir ini? Tak lain tak bukan pihak-pihak yang sangat yakin bahwa Ganjar sulit dikalahkan. Maka Ganjar harus dibikin tak ikut pertandingan. Itulah maksud pihak yang memlintir kalimat Gubernur Jawa Tengah itu.
Selain pihak luar, menurut Immanuel, ada juga orang internal PDI Perjuangan yang tidak suka atas tingginya elektabilitas Ganjar dalam semua survei.
Maka ada yang mendirikan Dewan Kolonel, namun dilarang oleh partai dengan menerbitkan surat peringatan. “Istilah kami dulu, itu namanya salah jilat,” tukasnya.
Dalam perkambangan kemudian, frasa “siap untuk bangsa dan negara” itulah, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, telah memberi klarifikasi, memang setiap kader PDI Perjuangan memang harus siap ditugaskan untuk bangsa dan negara, ke mana saja.