BACA JUGA:Breaking News: Pemain Arsenal Pablo Mari Jadi Korban Penikaman, Begini Kondisinya Sekarang
BACA JUGA:4 Cara Simpel Perbaiki HP yang Terendam Air Dijamin Efektif!
Sesampainya di apartemen, ternyata IK dimintai bantuan untuk membuang tubuh JS yang sudah tak lagi dalam kondisi bernyawa.
Akhirnya IK menerima permintaa Hendrik lantaran ia sudah diiming-imingi uang sebesar Rp 10 juta.
"Tersangka H meminta tolong kepada IK untuk membantu membuang jasad korban (JS) dengan iming-iming imbalan uang sebesar Rp 10 juta," pungkas Hengki.
Lebih lanjut, Hengki mengatakan kalau kedua tersangka sempat kebingungan mencari lokasi yang dianggapnya tepat untuk membuang jasad JS.
BACA JUGA:Pengalamam Menggerikan Pemain Persebaya Leo Lelis Saat Keluar Stadion Kanjuruhan
Singkat cerita, Hendirk dan IK memutuskan untuk membuang mayat JS ke dalam sebuah got atau saluran air di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Setelah berkeliling-keliling menggunakan satu mobil Toyota Veloz warna putih dengan nomor polisi B-2300-UZT mencari lokasi yang tepat untuk membuang jasad korban, akhirnya kedua tersangka memutuskan untuk membuang jasad korban di saluran air daerah Gunung Sahari, Jakarta Pusat," ucap Hengki.
Beberapa hari kemudian jasad JS ditemukan pertama kali oleh salah seorang petugas PPSU Gunung Sahari Selatan.
Petugas PPSU melihat mayat dalam kondisi sudah tertutup selimut dengan motif berwarna merah-cokelat.
BACA JUGA:Bagaimana Cara Cegah Penyakit dan Jaga Kesehatan? Ternyata Ada 5 Kebiasaan, Nggak Rumit!
BACA JUGA:Geger Babi Ikut 'Ngantor' di DLH DKI Jakarta, Pegawai Panik sampai Naik Kursi
"Mayatnya sudah bau, sepertinya sudah lebih dari satu hari meninggalnya," tutur Kepala Unit Reskrim Polsek Kemayoran, Ajun Komisaris Polisi Fauzan.