JAKARTA, DISWAY.ID-- Gerhana bulan merupakan salah satu fenomena langit, di mana sebagian atau seluruh permukaan bulan tertutup oleh bayangan bumi. Besok tepat 8 November 2022 akan terjadi fenomena Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon, yang mana pada bulan Mei kemarin sempat terjadi akan tetapi tidak terlihat di langit Indonesia. Sedangkan kali ini, fenomena Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon bisa dinikmati di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui postingan instagram.com/brin_indonesia, Gerhana Bulan Total kali ini terjadi dengan durasi total selama 1 jam, 24 menit, 58 detik dan durasi umbral (sebagian+total) selama 3 jam, 39 menit, 50 detik.
Kontak pertama atau Gerhana Penumbra dimulai pada pukul 15:02:15 dan akhir Gerhana Penumbra jatuh pada pukul 20:56:08 untuk waktu Indonesia bagian barat. Sementara untuk Indonesia bagian tengah akan berlangsung pada pukul 16:02:17 dan berakhir pada pukul 21:56:08 WITA. Sedangkan untuk Indonesia bagian timur akan berlangsung pada pukul 17:02:17 dan berakhir pada pukul 22:56:08 WIT.
BACA JUGA:6 Cerita Mitos dari Berbagai Negara Tentang Gerhana Bulan, No 3 Mengejutkan
Lantas bagaimana Tata Cara Shalat Gerhana Bulan? Simak penjelasan berikut ini!
Salah satu amalan sunnah jika terjadi gerhana adalah dengan melaksanakan salat atau shalat gerhana. Shalat gerhana adalah shalat yang dilaksanakan ketika gerhana berlangsung, baik itu gerhana matahari atau pun gerhana bulan. Shalat gerhana juga dikenal dengan nama shalat Khusuf.
“Shalat Gerhana Matahari disyariatkan pada tahun kedua hijriyah, sedangkan shalat gerhana bulan menurut pendapat yang kuat (rajih) pada tahun kelima hijriah bulan Jumadal Akhirah.” (Lihat Ibrahim al-Baijuri, Hasyiyah al-Baijuri, Hasyiyatus Syeikh Ibrahim al-Baijuri, Indonesia, Darul Kutub al-Islamiyah, 1428 H/2007 M, Juz 1, halaman 434).
Mayoritas Ulama bersepakat jika hukum melaksanakan shalat gerhana bulan atau gerhana matahari adalah sunnah muakkadah.
BACA JUGA:Gerhana Bulan Total 8 November 2022 Terlihat di Indonesia, Berikut Ini Fase Waktunya
“Menurut kesepakatan para ulama (ijma’) hukum shalat gerhana matahari dan gerhana bulan adalah sunnah muakkadah. Akan tetapi menurut Imam Malik dan Abu Hanifah shalat gerhana bulan dilakukan sendiri-sendiri dua rakaat seperti shalat sunnah lainnya. (Lihat Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’ Syahrul Muhadzdzab, Kairo, Darul Hadits, 1431 H/2010 M, Juz VI, halaman 106).
Pendapat ini didasarkan pada firman Allah SWT dan salah satu hadits Nabi SAW bahwa Allah Taala berfirman:
“Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud pada matahari, dan jangan (pula) pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya.” (Q.S Fushilat 41:37)
“Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Ta’ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian.” (H.R Bukhari-Muslim)
BACA JUGA:Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Kemenag Ajak Shalat Khusuf, Berikut Ini Tata Caranya
Adapun bacaan niat dan tata cara shalat gerhana bulan adalah sebagai berikut: