JAKARTA, DISWAY.ID - Harga minyak mentah dunia kembali anjlok pada akhir perdagangan Senin 7 November 2022.
Jatuhnya harga minyak dunia terjadi di tengah sinyal beragam di China yang berpotensi importir melonggarkan pembatasan (lockdown) covid-19.
Melansir Antara, Selasa, 8 November 2022, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari kehilangan 65 sen atau hampir 0,7 persen, menjadi USD97,92 per barel di London ICE Futures Exchange.
Di awal sesi, Brent naik ke puncak sesi di USD99,56 per barel, tertinggi sejak 31 Agustus.
BACA JUGA:Catat, Waktu dan Cara Menikmati Gerhana Bulan Total Sore Ini, Gak Perlu Alat Canggih
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember merosot 82 sen atau 0,9 persen, menjadi USD91,79 per barel di New York Mercantile Exchange.
"Pasar tampaknya berpikir bahwa jika China membuka ekonomi, maka akan memperketat pasokan secara signifikan dan memberikan tekanan lebih lanjut pada harga," terang Analis di Price Futures Group Phil Flynn.
Para pemimpin Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali ekonomi dari pembatasan ketat covid-19.
Namun kebijakan itu dinilai pasar tetap berjalan lambat dan tidak menetapkan batas waktu.
"Pasar tampaknya berpikir jika Tiongkok membuka ekonomi, itu akan memperketat pasokan secara signifikan dan memberikan tekanan lebih lanjut pada harga," kata Analis di Price Futures Group, Phil Flynn.
BACA JUGA:Pengakuan Petugas Kesehatan Soal Tes PCR Ferdy Sambo
Namun, pejabat kesehatan China pada akhir pekan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap langkah-langkah penanganan covid-19 yang ketat.
Sementara itu, impor dan ekspor China mengalami kontraksi tak terduga pada Oktober. Kendati, impor minyak mentahnya rebound (bangkit) ke level tertinggi sejak Mei.
Di lain sisi, harga minyak didukung oleh ekspektasi pasokan yang lebih ketat ketika embargo Uni Eropa terhadap ekspor minyak mentah lintas laut Rusia dimulai pada 5 Desember.
"Bagi banyak orang, sepertinya akan ada perebutan barel pada Desember, khususnya di zona euro," imbuh Direktur Energi Berjangka Mizuho di New York Bob Yawger.