Kemudian Bripda Tito mengunci pintu kamar dari luar dengan dalih keduanya mabuk dan dikhawatirkan buat onar.
BACA JUGA:Bukan Hanya Prabowo, Ada 4 Nama Punya 'Chemistry' dengan Jokowi, Tapi Ganjar yang Bakal Direstui?
Kemudian salah satu wanita bernama Ayu, perawat RS Bandung menghubungi sekuriti mengaku disekap.
Di sinilah awal mula pengeroyokan perawat bernama Wanda.
Saat mengeluarkan Ayu dari kamar hotel ternyata pihak RS Bandung sekitar empat orang sempat cekcok dengan Bripda Tito.
Tak terima Ayu dikeluarkan dari kamar hotel Bripda Tito mengabarkan ke teman-teman seangkatannya melalui grup WhatsApp.
Kemudian beberapa personel datang dan mendatangi RS Bandung mencari perawat dan sekuriti yang mengeluarkan Ayu dari hotel.
Sementara Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi terkait kronologi peristiwa menyebutkan tidak terlepas dari motif Bripda Tito menganiaya perawat RS Bandung bernama Wanda bersama rekan-rekannya pada Minggu 6 November lalu.
BACA JUGA:Fakta Mencengangkan Wanita Kebaya Merah, Buat Video Berdua Hingga Fantasinya
Bripda Tito, sebut Hadi, tak terima disebut satpam oleh satpam rumah sakit RS Bandung.
Padahal, Bripda Tito sudah gagah mengaku sebagai personel Polisi ke satpam bersama tiga rekannya saat menjemput Ayu, perawat perempuan yang diduga disekap di kamar hotel.
Perkataan itulah yang dianggap sebagai penghinaan oleh Tito, sehingga ia mengabarkan kepada ratusan rekan seangkatannya melalui grup WhatsApp untuk mencari satpam RS.
"Hasil pemeriksaan yang dilakukan, keterangan yang diberikan itu ada bahasa atau kata-kata dari seseorang sekuriti atau perawat rumah sakit itu bahwa 'Samanya kita sekuriti, samalah kita sekuriti'," kata Kabid Humas Polda Sumut menirukan.
Hadi mengatakan, penyerangan terhadap pegawai RS Bandung itu ada dua gelombang.
BACA JUGA:Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Berikut Tuntunan Lengkap dan Tata Cara Salat Khusuful Qamar