Melihat realitas politik menjelang Pilpres 2024, sesungguhnya dapat dijadikan momentum oleh PKB untuk tampil lebih "merdeka" dengan melepaskan diri dari ikatan primordial dan ketokohan personal. PKB dapat menawarkan program kongkrit untuk membangun opini berbeda sebagai daya tarik baru bagi publik. Sementara bagi NU, Pilpres sebagai ajang pembuktian bahwa NU bukan (hanya) milik PKB tetapi untuk semua partai. (*)
*) Dosen Ilmu Politik dan Dekan FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya