"Nah kemudian akhirnya saya cuma berdua, ketika itu di rumah sakit Polri. Dan saya bertemu dengan pengacara Aziz Yanuar," tandasnya.
Saat mengunjungi RS Polri, Fadli Zon mendengar kabar jika 6 Laskar FPI itu sedang diotopsi.
"Kemudian beberapa pihak keluarga ada di situ, mereka ingin jenazahnya segara dibawa pulang," ujar Fadli Zon.
"Lalu saya bersama dengan Aziz (pengacara) datang ke kepolisian yang ada di situ," sambungnya.
Dalam perbincangannya, pihak kepolisian itu ingin membantu untuk menguburkan.
Namun Fadli Zon mengungkapkan jika pihak keluarga ingin jenazah diserahkan saja kepada meraka untuk disalatkan dan dimandikan.
"Mereka (polisi) mengatakan akan menyampaikan kepada atasan, jadi bolak-balik lah itu jenazah mau diapakan setelah autopsi," ujarnya.
"Tapi akhirnya mereka setuju, karena pihak keluarga juga ngotot berhak untuk dapatkan anak-anak mereka. Akhirnya mereka sepakati akan diberikan ke keluarga dan akan ditunjuk dimana tempatnya," tandasnya.
Fadli Zon juga ungkapkan adanya 'kejanggalan' saat dirinya datang kabarnya otopsi sudah hampir selesai, namun ia mengaku menunggu cukup lama.
"Sore, lewat Isya belum selesai juga, cukup lama. Ternyata nggak tau apa yang terjadi di dalam, kami berusaha ingin liat bagaimana prosesnya, tapi tidak diizinkan" tegasnya.
"Sampai 2 sampai 3 kali (ingin lihat) kita datang sampai didepan pintu negosiasi tidak boleh," sambungnya.
Di sisi lai, Fadli Zon akui ada 2 orang Kombes yang diperintahkan untuk berkomunikasi.
Akhirnya setelah melewati waktu yang panjang, ada kabar jenazah akan diantar satu persatu.
"Jadi bukan rombongan, tapi satu persatu," ucap Fadli Zon.
Tibalah akhirnya jenazah pertama di antar ke lokasi Petamburan. Fadli Zon sempat curiga saat melihat kondisi jenazah pertama setelah tiba.