Pasar Mampang Sepi Pembeli, Pendapatan Pedagang Turun Sampai 70 Persen

Kamis 17-11-2022,16:14 WIB
Reporter : Bambang Dwi Atmodjo
Editor : Derry Sutardi

JAKARTA, DISWAY.ID - Kondisi Pasar Mampang Prapatan yang saat ini sangat memprihatinkan karena banyak toko yang tutup atau gulung tikar karena sepi pembeli semenjak Pandemi Covid-19.

Pantauan Disway.id yang saat ini berada di pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis, 17 November 2022 pada pukul 15.00 WIB terlihat kondisi pasar Mampang yang sangat sepi pembeli.

Terlihat hanya ada beberapa toko yang masih bertahan di Pasar Mampang seperti pengrajin Konveksi, Penjual Baju, penjual Emas, penjual perabotan rumah tangga dan penjual Jam.

Pantauan Disway.id saat ini kondisi pasar Mampang yang sebelum Pandemi ramai pembeli, saat ini banyak toko yang tutup karena tidak kuat untuk membayar harga kios yang terbilang cukup mahal.

BACA JUGA:10 Jurusan Kuliah Berpeluang Jadi PNS, Masa Depan Dijamin Cerah

Hendry (50) asal Kalimantan Barat Pedagang Jam di Pasar Mampang Prapatan Jakarta Selatan mengatakan, saat ini pasar Mampang sangat sepi pembeli karena efek pandemi dan BBM yang naik.

“Efek yang menyebabkan pasar Mampang ini menjadi sepi salah satunya ialah Pandemi yang cukup lama dan kenaikan harga BBM,” ujar Hendry yang di wawancarai disway.id di Pasar Mampang Jakarta Selatan pada, Kamis 17 November 2022.

Untuk pembeli saat ini hanya ada 2 sampai 3 orang saja bahkan tidak ada pembeli atau tidak ada pengelaris, mungkin bisa dari faktor ekonomi masyarakat juga. 

“Untuk pembeli saat ini sudah berkurang sangat banyak, cukup jauh dari sebelumnya ya pembeli per-hari paling 1 sampai 3 orang saja karena faktor ekonomi konsumen juga ya,” ujarnya.

Pendapatan Hendry yang saat ini berjualan Jam tangan dan jam dinding terbilang sangat jauh pendapatannya setelah pandemi masuk di Indonesia, pendapatan dia turun sampai 70 Persen.

“Pendapatan saat ini sudah turun banyak sekitar 70 persen, saat ini sangat sepi banget banyak juga pedagang yang sudah tidak sanggup untuk membayar kios, karena pendapatan sehari-hari tidak menutupi,” Ucap Hendry.

Untuk sewa di pasar Mampang sangat bervariasi jika posisi di depan bisa mencapai 10 sampai 15 juta, jika yang di dalam sekitar 4 sampai 6 juta per tahun.

“Untuk sewa per tahun  tergantung lokasi kalo untuk posisi yang di depan itu bisa 10 sampai 15 juta, dan kalo untuk yang di belakang bisa mencapai 4 sampai 6 juta per tahun,” katanya.

BACA JUGA:Dalami Kasus Suap, Pengacara dan Supir Enembe Hari Ini Diperiksa KPK

Hendry yang saat ini menginjak usia 50 tahun, berharap pemerintah bisa menghidupkan kembali pasar Mampang supaya bisa lebih ramai seperti sebelumnya.

Kategori :