JAKARTA, DISWAY.ID - Kepolisian Tapanuli Selatan (Tapsel) kini tengah mengamankan 6 pelajar yang tega menendnang seorang nenek yang diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Ke 6 pelaku diketahui masih berstatus pelajar di salah satu SMK di Tapanuli Selatan, yakni berinisial, IH, ZA, VH, AR, RM dan ASH.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengutuk aksi kekerasan itu. Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, menilai pendidikan gagal membentuk siswa-siswa tersebut.
"Berarti pendidikan yang diterima anak-anak tersebut gagal membentuk karakter Pancasila yang mengajarkan nilai welas asih pada sesama dan peduli pada orang-orang yang menderita atau yang diperlakukan tidak adil," kata Retno dalam keterangan tertulis, Senin, 21 November 2022.
BACA JUGA:Ismail Bolong Sebut Komjen Agus Berada di Lingkaran Tambang Ilegal, Haris Azhar : Harus Diselidiki!
Retno menegaskan kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dibenarkan. Dia menilai siswa-siswa tersebut tidak memiliki empati.
"Tidak ada empati dan simpati pada nenek yang sudah renta dan dalam kondisi mengalami gangguan jiwa. Apalagi mirisnya, alasan melakukan kekerasan hanya sekadar iseng," ujarnya.
Retno menyebut anak-anak yang tega melakukan kekerasan, umumnya ialah korban kekerasan dalam lingkungannya.
Dia menduga kuat pengasuhan dalam keluarga pelaku ialah pengasuhan negatif yang menerapkan disiplin dengan kekerasan, sehingga terjadi peniruan.
"Biasanya luka batin yang dialami seorang anak akibat kekerasan yang dialaminya, sangat mungkin dilampiaskan anak korban kepada orang lain di luar rumahnya yang dianggap lebih lemah dari dirinya, salah satunya seperti pada kasus ini, di mana anak pelaku begitu mudahnya menendang seorang nenek yang diduga ODGJ," tuturnya.
BACA JUGA:Jadwal Sidang Sambo Minggu Ini Setelah Ditunda Selama Sepekan
Sementara itu, Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni mengatakan, ke-6 pelaku saat ini sudah dilakukan penahanan dan petugas masih melengkapi berkas perkara nya agar bisa dilimpahkan ke Kejaksaan.
Pihaknya juga telah bertemu dengan korban dan saat ini juga masih dilakukan pemeriksaan.
"Korban tadi dinihari sudah kami temukan keberadaan nya, kami amankan di Polres. Kami laksanakan pemeriksaan medis secara fisik, di rumah sakit Padang Sidempuan," ungkapnya.