JAKARTA, DISWAY.ID - Timnas Prancis berangkat ke Piala Dunia 2022 Qatar tidak dengan kekuatan maksimal.
Hal itu karena Prancis tak akan diperkuat oleh pemain bintang seperti Pogba, Kante, Kimpembe, Nkunku dan Benzema karena semuanya cedera.
Hanya saja, bukan cuma cedera yang menjadi masalah besar bagi timnas yang berjuluk Les Bleus tersebut di Piala Dunia 2022 Qatar.
BACA JUGA:Nyeseknya Pesan Karim Benzema Usai Out dari Piala Dunia 2022, Timnas Prancis Dapat Pukulan Telak
BACA JUGA:Cerita Presiden Prancis Emmanuel Macron Mendadak Turun Mobil Jalan Kaki dari Uluwatu sampai Jimbaran
Masalah lain yang harus mereka hadapi adalah kutukan yang kerap menimpa juara-juara piala dunia.
Sebagaimana yang diketahui, Prancis berstatus sebagai juara bertahan di Piala Dunia 2022 Qatar.
Ada sebuah teori atau kutukan yaitu tim yang menjuarai piala dunia di edisi sebelumnya, akan mengalami kesulitan di edisi selanjutnya.
Kutukan ini dimulai pada tahun 1950. Italia yang juara pada gelaran Piala Dunia 1938 harus tersingkir di fase grup Piala Dunia 1950.
BACA JUGA:Wartawan Argentina Kemalingan Saat Liputan Piala Dunia 2022, Polisi Qatar Respon Begini
Kutukan itu terus berlanjut hingga 56 tahun kemudian dan bukan tidak mungkin akan terus berlangsung lebih lama.
Juara piala dunia paling maksimal menjadi runner-up di gelaran berikutnya. Prancis boleh sedikit khawatir tentang mitos kutukan ini karena dalam lima enam terakhir, dampaknya semakin memburuk.
Brazil yang menjadi juara Piala Dunia 1994 menjadi runner-up di Piala Dunia 1998.
Prancis, juara Piala Dunia 2022 harus terhenti di babak grup Piala Dunia 2022. Brazil yang memenangi Piala Dunia 2022 harus kalah dari Prancis di perempat final Piala Dunia 2006.