CIANJUR, DISWAY.ID-- Jagad media sosial tengah riuh kementari video aksi pencopotan label tenda bantuan korban gempa oleh sekelompok orang diduga anggota ormas.
Di mana, tenda pengungsian bantuan korban gempa Cianjur tersebut dari tim aksi kasih Gereja Reformed Injil Indonesia.
Pencopotan label oleh sekelompok orang diduga ormas itu langsung menuai banyak komentar dari warganet.
BACA JUGA:Komjen Agus Berkelit Soal Bisnis Tambang, Ungkit Rekayasa Kasus Oleh Ferdy Sambo
Banyak di antaranya menyayangkan aksi pencopotan label tim kemanusiaan Gereja itu, tetapi bantuan yang disalurkan diterima para korban gempa.
Sebaliknya tak sedikit yang mendukung pencopotan label dengan dalih bantuan korban gempa seyogyanya tidak perlu menonjolkan pihak donatur atau penyalur.
Bupati Cianjur Herman Suherman turut angkat bicara adanya heboh pencopotan label gereja di tenda pengungsi gempa oleh ormas.
Herman menyebut pencopotan salah, namun menonjolkan label penyalur bantuan juga salah.
Pencopotan tersebut seharusnya tidak dilakukan, sebab mungkin pihak yang memberikan bantuan tidak memiliki maksud tertentu selain kemanusiaan.
BACA JUGA:Gempa Jerman
“Pencopotan itu salah, tapi menonjolkan label juga tidak benar," kata Herman kepada wartawan.
"Kita sama-sama saling mengerti, membantu secara tulus tanpa label di bantuannya,” imbuhnya.
Herman berharap ini tidak terulang dan penanganan kebencanaan hingga pemulihan menjadi fokus bersama.
Diketahui, riuh media sosial adanya pencopotan label gereja pada tenda pengungsian korban gempa Cianjur, masih terjadi.