Kencan Online Berujung Petaka, Organ Tubuh Jadi Sasarannya

Senin 28-11-2022,12:10 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

JAKARTA, DISWAY.ID - Seorang wanita Meksiko bernama Blanca Arellano harus jadi sasaran perdagangan organ tubuh dari pria yang ia kenal lewat aplikasi kencan online.

Wanita berusia 51 tahun itu melakukan perjalanan ke Peru untuk mengejar seorang mahasiswa kedokteran yang dia temui lewat aplikasi kencan online.

Akan tetapi beberapa hari setelah bertemu, jenazah Blanca ditemukan telah terdampar di pantai dan mahasiswa itu sekarang dituduh mengambil organnya.

BACA JUGA:Selebgram Seksi di Makassar Pasang Tarif Rp 2 Juta Sekali Kencan di Hotel: Pesan Pakai Aplikasi WhatsApp

BACA JUGA:Raline Shah Kencan Online Saat Bintangi Web Series Dating Queen

Blanca Arellano memberi tahu keluarganya pada akhir Juli 2022 bahwa dia akan memulai perjalanan sejauh 3 ribu mil ke Huacho untuk bertemu Juan Pablo Jesús Villafuerte.

Dilansir dari laman The Independent, pria berusia 31 tahun itu merupakan seorang mahasiswa kedokteran yang telah lama menjalin hubungan online dengannya.

Pada 7 November, wanita yang dicintai itu memberi tahu keponakannya Karla Arellano bahwa hubungan asmaranya berjalan dengan baik.

Namun,setelah kabar itu, Blanca kemudian berhenti berkomunikasi dengan keluarga.

BACA JUGA:Tinder Buka Supermarket SwipeMart, Bisa Nongkrong Sambil Nyari Jodoh, Nih!

BACA JUGA:Soal Dugaan Organ Tubuh Brigadir J yang Hilang, Tim Forensik Gabungan Angkat Bicara

"Saya tidak pernah berpikir saya akan berada dalam situasi ini, tetapi hari ini saya meminta dukungan Anda untuk menyebarkan postingan ini dan menemukan salah satu orang yang paling saya cintai dan penting dalam hidup saya," cuit Karla pada 12 November 2022.

"Bibi saya Blanca Olivia Arellano Gutiérrez menghilang pada Senin 07 November di Peru. Kami mengkhawatirkan nyawanya," tambahnya.

Karla mengatakan dia menjadi khawatir ketika menghubungi Villafuerte, yang mengklaim bahwa Bianca akan kembali ke Meksiko setelah pasangan itu putus.

"Saya memutuskan untuk berkomunikasi dengan Juan P karena dia adalah satu-satunya kontak yang dia miliki di negara itu dan di situlah ketakutan kami dipicu," tulisnya.

Kategori :