Habib Rizieq Shihab juga menjelaskan sebenarnya mengikuti demonstrasi yang sudah ada pemberitahuan ke polisi, boleh dilakukannya.
Namun dia menyadari demo sangat riskan untuk saat ini, sehingga menjadi pertimbangkan dirinya hadir atau tidak dalam kegiatan tersebut.
"Ada satu yang nimpuk bisa ribut, kalau terjadi keributan, Habib kena, demonstrasi itu riskan karena ada orasi politik di mobil komando, begitu ada orasi politik dan dianggap tidak menyenangkan, saudara, bahkan dianggap provokasi ke masyarakat, walau bukan saya yang bicara, tetap saya akan dipermasalahkan, maka pengacara bilang jangan ikut kalau demo, udah nggak usah ikut meski disebut demo damai, karena riskan, bisa terjadi sesuatu,” ungkap Habib Rizieq Shihab.
BACA JUGA:Kenang Ferry Mursyidan, Jokowi Berduka Lepas Kepergian Mantan Menteri: Indonesia Kehilangan Tokoh
Oleh karena itu, Habib Rizeiq mengaku sebenarnya ia keberatan mengikuti Reuni 212 jika bentuknya demonstrasi. Namun, setelah berdiskusi dengan panitia dan disebutkan bahwa Reuni 212 bukan berbentuk demonstrasi, maka dirinya hadir.
“Kalau bentuknya seperti yang lalu lalu, dulu pernah ada reuni kan, kalau bentuknya salat tahajud, salat subuh, zikir, ah itu nggak ada masalah, yang penting tausiahnya tausiah keagamaan, jangan jadi orasi kayak demonstrasi, jadi ini arahan para pengacara, saya terima, karena pengacara lebih paham soal hukum nasional," terang Habib Rizieq Shihab.