JAKARTA, DISWAY.ID -- Beredar di media sosial yang memperlihatkan video kekejaman yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kepada tukang ojek yang sedang menunggu penumpang.
Dalam salah satu video yang beredar terlihat seorang berbaju biru telah tergeletak dan dikelilingi oleh KKB.
Mereka memegang berbagai senjata seperti parang, pisau, dan senjata api. Ketika korban berbaju biru sedang tengkurap sembari memohon saat itulah senjata tajam menusuknya hingga tewas.
BACA JUGA:Fitur Baru Instagram 'Notes', Apa Bedanya dengan Stories ?
Kemudian KKB tersebut mengumumkan untuk orang-orang agar angkat kaki dari Papua dan balik ke Jakarta sambal meneriakkan Papua merdeka.
Tidak sampai disitu, selama video berlangsung mereka berdiri di atas mayat korban berbaju biru yang telah mereka bunuh.
Selain itu tersebar juga video seorang lelaki berbaju merah muda yang terpojok dan dikelilingi KKB juga.
Lelaki tersebut telah berlumuran darah dan memohon ampun kepada KKB yang memojokkannya, bahkan ada yang mengacungkan senjata api kepadanya.
BACA JUGA:Pelaku Pelecehan Seksual di Kampus E Gunadarma Depok Ditangkap
BACA JUGA:Ketemuan dengan Wanita, Nasib Remaja di Tangerang Berujung Apes Dianiaya Gerombolan Orang, Kok Bisa?
Selain itu ada juga video, KKB yang membentangkan bendera bintang kejora di atas jenazah korban.
“3 orang ini bukan merupakan tukang ojek, tapi intel Polri. Jadi kepada Jokowi Stop memasukkan tukang ojek, tukang bakso, atau pedagang kesini. Kami siap untuk eksekusi,” ujar salah seorang pria dalam video tersebut.
Menanggapi hal tersebut Danrem 172/PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring membantah hal bahwa para korban merupakan bagian dari intelijen.
“Tidak benar bahwa ketiga korban merupakan anggota Intelijen, mereka adalah masyarakat sipil yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek,” paparnya.