JAKARTA, DISWAY.ID - Kenaikan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) pada tahun depan viral di media sosial, Twitter.
Disebut, pemerintah berencana menaikkan harga tiket Commuter Line atau KRL pada 2023.
Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal, mengatakan pihaknya masih terus mengkaji ulang besaran tarif tiket KRL.
Kendati demikian, Risal enggan menjawab dengan tegas berapa besaran kenaikan tarif KRL.
Risal hanya mengatakan angkanya tidak akan jauh dari simulasi kenaikan tarif KRL yang pernah dibuat dan dipaparkan Kemenhub pada awal tahun ini.
Terlepas dari rencana kenaikan tarif KRL, Risal juga menyinggung soal rencana kenaikan tarif yang bakal dilakukan sepaket alias dilakukan bukan hanya untuk KRL saja.
Pun, Risal tetap tak mau merinci jumlah kenaikan tersebut.
BACA JUGA:Makin Panas, Rumah Tangga Arya Saloka dan Putri Anne Dikabarkan Telah Bercerai Sejak 2021
BACA JUGA:Jelang Nataru, Ini 15 Kado Natal untuk Orang Tua Tersayang, Dijamin Sangat Berkesan
Ia menegaskan pelayanan kereta api bakal meningkat dengan kenaikan tarif yang tidak terlalu besar.
"Insyaallah sepaket (tarif non-KRL juga naik). Nggak mahal lah. Ada harga ada barang. Nggak tinggi lah, nggak banyak. Kan ada peningkatan pelayanan-pelayanan harus disiapkan juga. Kasihan juga dong operator," pungkasnya.
Saat itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub mengusulkan tarif dasar KRL Commuter Line naik Rp2.000 dari Rp3.000 menjadi Rp5.000 untuk jarak 25 kilometer (km) pertama.
Sementara itu, untuk tarif lanjutan KRL 10 km berikutnya tetap Rp1.000 atau tidak ada kenaikan.
Alasan Kenaikan Tarif KRL
Umumnya, peningkatan tarif operasional KRL Jabodetabek selalu terjadi akibat inflasi yang menyebabkan terjadinya peningkatan komponen-komponen biaya yang dibutuhkan.