BACA JUGA:Astaga! Video Call Sex Diduga Pejabat Dinsos Lombok Bocor ke Publik, Begini Kata Sekda
BACA JUGA:Bocah 2 Tahun Meninggal Saat Ikut Ibunya Ambil BLT Minyak Goreng di Lombok
Mendapati hal tersebut, warga Desa Sade akhirnya buka suara dalam jumpa pers Kemenparekraf.
“Kami ucapkan permohonan maaf untuk seluruh Warga Negara Indonesia yang mana desa kami disebut sebagai Scamming Village,” ucap Ketua Pokdarwis Desa Sade, Sanah.
Dalam kesempatan itu, Sanah memaparkan bahwa mereka memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi dengan wisatawan yang berkomunikasi dengan bahasanya masing-masing.
“Intinya adalah kami ingin menjadi tuan rumah yang baik, kami ingin menjadi lebih baik jadi dengan segala hormat Pak Menteri izinkan kami menyampaikan permohonan maaf dan kami ingin supaya ada edukasi kepada kami supaya kami bisa menjadi lebih baik dan tidak mencoreng nama pariwisata Indonesia,” tutur Sanah.
BACA JUGA:Pembunuh Begal Lombok Tengah Dibebaskan Setelah Massa Geruduk Polres Lombok Tengah
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyayangkan unggahan wisatawan mancanegara itu.
“Kami memastikan bahwa klaim wisatawan mancanegara yang terkena scam di Desa Sade merupakan kesalahan persepsi dan komunikasi,” papar Sandiaga.
“Untuk Desa Sade agar tidak terulang maka kami akan adakan sosialisasi dan edukasi, serta kami akan adakan pelatihan terkait kemampuan berbahasa inggris,” lanjutnya.