Sekarang Januari 2023, New York menjadi negara wilayah ke enam yang akhirnya memutuskan untuk melegalkan praktik pengomposan jasad manusia.
Hal ini terjadi, usai New York mendapatkan persetujuan dari Gubernur dari Partai Demokrat, Kathy Hochul.
BACA JUGA:Rian Mahendra: Sekarang Malah Aib Diumbar Jadi Tontonan Publik Oleh Bapak Kandung Sendiri
Proses pengomposan jasad menjadi menjadi suatu kompos itu, dilakukan di tempat dan fasilitas khusus.
Jasad manusia itu dimasukkan ke bejana tertutup bersama bahan-bahan pilihan, seperti serpihan kayu, alfalfa, rumput jerami, dan dedaunan.
Secara bertahap, jasad manusia tersebut akan mengurai secara alami dibawah pengaruh mikroba.
Dalam jangka waktu satu bulan, dan ditambah proses pemanasan untuk membunuh kemungkinan adanya penularan yang dapat menjangkit makhluk hidup lainnya.
Hasil penguraian yang berupa kompos tersebut akan diberikan kepada keluarga, atau orang-orang yang dicintainya.
BACA JUGA:Tes Drive Wuling Air ev, Lincah Dengan Dimensi yang Kompak
Kompos itu dapat digunakan untuk keperluan pertanian, seperti menyuburkan tanaman, sayuran, dan pohon.
Sebuah perusahaan yang ada di Amerika Serikat, Recompose mengatakan pelayanan pembuatan kompos dari jasad manusia itu dapat menghemat satu ton karbon dibandingkan dengan sistem kremasi, atau penguburan tradisional.
Emisi karbon dioksida adalah kontributor utama dalam perubahan iklim yang telah terjadi dalam jangka waktu yang begitu lama, karena emisi tersebut menjebak panas bumi dalam fenomena yang lebih dikenal sebagai efek rumah kaca.
BACA JUGA:Kemnaker Buka Suara Soal Latar Belakang Terbitnya Perppu Cipta Kerja, Ada 2 Urgensi!
BACA JUGA:Heboh Video Qariah Disawer, Profil dan Prestasi Nadia Hawasyi Bukan Sembarangan Tersebar