Bahkan ia merasa seperti bola, yang dioper tanpa ada kejelasan demi mendapat informasi penurunan dari UKT golongan IV ke golongan I.
“Aku nyari info KIP susulan katanya udah tutup, lah, aku gak tau tanggal mulainya kapan dah ditutup. Makanya saya cari info penurunan UKT, sekarang saya kayak bola yang lagi dimainin dioper sana-sini gak jelas cuma buat info penurunan,” papar Riska dalam sebuah potongan layar.
BACA JUGA:Jadwal Pendaftaran Mahasiswa Baru PEM Akamigas 2023/2024, Siapkan Tiga Jalur Pendaftaran
Pernah Mendapat Keringanan Biaya UKT
Riska tetap menjalani masa perkuliahannya di Fakiltas Ilmu Sejarah hingga beberapa semester.
Itu pun, demi membayar UKT golongan IV sebesar Rp 3,1 juta, Riska perlu mendapat bantuan dari orang lain.
Beruntung, sepanjang perjuangan Riska, ia selalu mendapat bantuan.
Biaya UKT pertamanya pernah dibantu oleh guru-guru di desanya yang bersedia membatu untuk membayar UKT pertamanya.
BACA JUGA:Kenang 5 Mahasiswa yang Tewas, Massa Aksi DPR Tabur Bunga
Meski demikian, batin Riska disebut tak pernah tenang saat waktu dirinya menbayar UKT golongan IV.
Ganta menyebut, Riska tetap berjuang hingga akhirnya ia mendapat keringan membayar UKT golongan IV sebesar Rp 600.000.
Mengingat sisa biaya UKT yang masih banyak, mengharuskan Riska tetap mencari tambahan.
Sampai pada akhirnya Ketua Jurusan dan teman-teman Riska mengumpulkan dana agar ia bisa memenuhi sisa UKT.
Namun tetap saja, Riska harus mencari cara agar bisa membayar UKT di semester-semester berikutnya.
BACA JUGA:Massa Mahasiswa Tidak Ingin Ajukan Judicial Review UU KUHP, Alasannya tak Percaya MK