BACA JUGA:UEFA Ubah Aturan Financial Fair Play, Durasi Kontrak Pemain Maksimal 5 Tahun
BACA JUGA:Ranking BWF Terbaru 2023: Tunggal Putra Mendominasi, Minions Berapa?
“Apalagi dengan jarak pangkat yang begitu jauh antara Jenderal dengan Bharada, tentunya Richard tidak akan pernah bisa membantah perintah,” terang Edwin.
Selain itu Edwin juga mengungkapkan, sebenarnya Jaksa Agung sebagai badan penuntut umun tertingg bisa menggunakan haknya untuk merefisi tuntutan pada Bharada E.
Hal ini juga sebenarnya juga pernah terjadi pada Novenber 2021 dengan terdakwa Valencya, di mana Jaksa menuntut 1 tahun penjara.
Kemudian Jaksa Agung tidak setuju dengan tuntutan tersebut dan merefisi tuntutan dan dinyatakan bebas.
BACA JUGA:Buku Panduan Ujian SIM Segera Diterbitkan Korlantas Polri, Bisa Belajar Sebelum Ujian SIM
BACA JUGA:27 U-Turn DKI Jakarta Ditutup Dishub, Gandeng Google Indonesia Optimalkan Traffic Light
“Mungkin Kejaksaan Agung bisa menggunakan haknya tersebut jika memberikan keputusan dengan menggunakan hati nurani,” jelas Edwin saat melakukan wawancara di channel Uya Kuya.
Bharad E Adalah Robot, Dibentuk Hanya Jalankan Perintah
Terkait dengan posisi Bharada E sebagai sorang Brimob, Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Soleman Ponto menjelaskan jika karakter dari Bharada E sangat berbeda dengan Ricky Rizal yang merupakan seorang Polisi Lalu Lintas berpangkat Bripka.
Kajaksaan Agung mengungkapkan jika kondisi Bharada E dibandingkan dengan Ricky Rizal yang menolak perintah dari Sambo untuk menembak Brigadir J.
BACA JUGA:Saat Ferdy Sambo Curhat Soal Tuduhan Publik dari Perselingkuhan Sampai Bandar Judi
BACA JUGA:Hasil Masters 2023 hari ini, Selasa 24 Januari 2023
Menurut Ponto, kedua orang ini sangatlah berbeda, Ricky merupakan seorang Polisi Lalu Lintas jangankan menolak tugas, atasanya saja bisa ditilang jika salah di jalan.
Sedangkan Bharada E merupakan seorang prajirit yang dididik dengan semi militer dalam kesatuan Brimob.