Seorang anak akan mewarisi kedua gen dari orangtuanya. Gen-gen ini dibawa dalam kromosom. Ketika sel yang membentuk janin berkembang, seharusnya setiap sel menerima 23 pasang kromosom dengan total 46 kromosom yang separuhnya berasal dari ibu dan separuh lagi dari ayah.
Jika salah satu kromosom tidak terpisah dengan baik, maka seorang anak akan dilahirkan dengan salinan tambahan dari kromosom ke-21 mereka. Kondisi ini disebut dengan down syndrome dan menyebabkan keterlambatan dan kecacatan perkembangan fisik dan mental.
BACA JUGA:Pro-kontra Lato-lato Lukai Banyak Anak, Ini Dampak Positif dan Negatif yang Harus Orangtua Ketahui
Ada 3 tipe down syndrome yang berbeda, yaitu:
-Trisomy 21, adanya salinan ekstra kromosom 21 di setiap sel.
-Mosaikisme, ketika seorang anak lahir dengan kromosom ekstra di beberapa tapi tidak di semua sel nya.
-Translokasi, hanya memiliki bagian ekstra dari kromosom 21. Totalnya ada 46 kromosom namun salah satunya memiliki tambahan potongan kromosom 21.
Down syndrome juga pada umumnya membawa beberapa komplikasi kesehatan seperti kelainan jantung kongenital, kemampuan pendengaran dan penglihatan yang rendah, leukemia, hipotiroid, dan lain-lainnya. Mereka pun rentan terhadap berbagai macam infeksi.
BACA JUGA:7 Cara Mengatasi Anak yang Mudah Sakit di Musim Hujan, Batu-Pilek Paling Rentan, Mami-Papi!
2. Autisme adalah Gangguan Perkembangan Saraf
Mengutip dari Healthline, gangguan spektrum autisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gangguan perkembangan saraf. Gangguan ini ditandai dengan masalah komunikasi dan interaksi sosial.
Penyebab dari autisme hingga kini masih belum diketahui secara pasti. Namun faktor seperti genetik dan lingkungan seperti paparan zat kimia berbahaya, asap rokok, obat-obatan ketika ibu sedang hamil dan lain sebagainya dapat berpengaruh.
Ada beberapa jenis spektrum autism dengan penentu yang berbeda, misalnya mereka yang dengan atau tanpa gangguan intelektual, gangguan bahasa, perkembangan saraf, dan kondisi medis atau lainnya.
BACA JUGA:Tanpa Obat-obatan, Ini 5 Cara Mudah Mengatasi Pilek Pada Bayi, Catat Ya Bunda
3. Perbedaan Diagnosis Down Syndrome dan Autis
Jika mereka yang mengidap down syndrome dapat didiagnosis sejak bayi atau baru lahir karena penampilan fisiknya yang khas, gejala autisme biasanya dapat dilihat pada masa kanak-kanak di antara usia 12 hingga 24 bulan. Namun gejala tersebut bisa saja muncul lebih awal atau lebih lambat.