Dengan begitu, sebanyak 10 korban dibawa ke Balai Alyatama untuk menjalankan pemulihan.
Selebihnya, masih dirawat keluarga yang merasa mampu untuk melakukan pemulihan secara mandiri.
"Proses belajar mereka tidak terganggu karena di sana ada guru dan psikolog. Mereka juga di sana bermain, supaya trauma itu cepat hilang," pungkasnya.