JAKARTA, DISWAY.ID - Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe membantah telah mengalirkan dana ke Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Dia menegaskan tak memiliki hubungan apa-apa dengan kelompok separatis tersebut.
"Enggak ada. Kau catat, NKRI harga mati," kata Enembe kepada wartawan di gedung merah putih, Jakarta Selatan, Jumat 10 Februari 2023.
Bahkan, Lukas mengaku tak mengenal dengan sosok Benny Wenda yang dikenal sebagai pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).
"Tidak ada, tidak kenal (Benny Wenda)," tutur Lukas.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe ketika sedang makan siang di salah satu rumah makan di Distrik Abepura, Jayapura, Papua, Selasa, 10 Januari 2023 lalu.
BACA JUGA:Pertebal Keamanan, Polri Kirim 143 Pasukan Brimob Tambahan dan Tim Medis ke Papua
Tak lama setelah Lukas Enembe ditangkap, tokoh OPM Benny Wenda bersuara. Dia meminta agar Enembe dibebaskan dari tuduhan korupsi.
"Indonesia harus segera membebaskan Gubernur Lukas Enembe yang ditangkap atas tuduhan korupsi palsu. Gubernur Enembe lumpuh dan membutuhkan perhatian medis segera. Sementara dia ditahan oleh Indonesia, nyawanya dalam bahaya," cuit Benny via akun Twitternya pada 12 Januari lalu.
Untuk diketahui, Lukas Enembe ditangkap karena diduga menerima suap terkait proyek pembangunan infrastruktur.
Lukas ditetapkan sebagai tersangka bersama Bos PT Tabi Bangun Papua (PT TBP), Rijatono Lakka (RL).
BACA JUGA:Korban Pemerkosaan Tol Jakarta-Tangerang Dijanjikan Diberikan Laptop oleh Pelaku
Lukas ditahan rumah tahanan (rutan) KPK Pomdam Jaya Guntur.
Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka penerima suap. Sedangkan Rijatono ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap. Lukas diduga menerima suap sebesar Rp1 miliar dari Rijatono. Suap itu diberikan karena perusahaan Rijatono dimenangkan dalam sejumlah proyek pembangunan di Papua.