Perdagangan Indonesia Tembus Surplus Tinggi, Mendag Zulkifili Hasan: Kinerja Perdagangan Semakin Optimistis

Sabtu 18-02-2023,20:12 WIB
Reporter : Aulia Nur Arhamni
Editor : Aulia Nur Arhamni

Penurunan ekspor Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 menggambarkan pola tahunan dalam satu dekade terakhir.

Ekspor pada Januari tahun itu selalu lebih rendah dibandingkan dengan Desember tahun sebelumnya.

Namun, jika membandingkan dengan ekspor bulan Januari dalam lima tahun terakhir (2019–2023), capaian ekspor pada Januari 2023 berhasil mencatatkan nilai tertinggi.

Capaian tersebut menunjukkan optimisme kinerja perdagangan pada 2023 di tengah adanya ancaman resesi global.

BACA JUGA:Ternyata Barcelona Sudah Sempat Sepakat Datangkan Joao Felix Tahun Lalu, Tapi FFP 'Sirnakan' Segalanya

“Walaupun turun bila dibandingkan Desember 2022, ekspor Indonesia pada Januari 2023 menunjukkan kinerja yang cukup baik. Ekspor Januari 2023 bahkan mencatatkan nilai tertinggi dalam lima tahun terakhir,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Nilai ekspor Januari 2018 tercatat sebesar USD 14,55 miliar, Januari 2019 sebesar USD 13,93 miliar, Januari 2020 sebesar USD 13,64 miliar, Januari 2021 sebesar USD 15,30 miliar, dan Januari 2022 sebesar USD 19,17 miliar.

Lebih lanjut, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, penurunan kinerja ekspor pada Januari 2023 didorong penurunan ekspor nonmigas sebesar 6,84 persen MoM, sementara ekspor migas naik 0,98 persen MoM.

Penurunan nilai ekspor nonmigas Januari 2023 terjadi karena pelemahan pada seluruh sektor.

Pada Januari 2023 ini, ekspor sektor pertanian turun 0,71 persen, sektor industri pengolahan turun 5,03 persen, dan sektor pertambangan melemah sebesar 12,66 persen MoM.

Produk ekspor nonmigas yang nilainya paling banyak turun pada Januari 2023 antara lain bijih, terak, dan abu logam (HS 26) dengan 36,44 persen; ikan dan udang (HS 03) 27,18 persen; pulp dari kayu (HS 47) 18,82 persen; kopi, teh, dan rempah-rempah (HS 09) 17,34 persen; serta pakaian dan aksesorinya (rajutan) (HS 61) 13,90 persen MoM.

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, di tengah pelemahan ekspor Januari 2023, terdapat beberapa produk utama ekspor nonmigas yang masih meningkat cukup signifikan.

BACA JUGA:Dinkes Depok Pastikan Terapis Pelaku Kekerasan Terhadap Anak Autis Dipindahtugaskan

Produk-produk tersebut antara lain logam mulia, perhiasan/permata (HS 71) yang naik 46,54 persen; ampas/sisa industri makanan (HS 23) 10,75 persen; serta karet dan barang dari karet (HS 40) 10,61 persen MoM.

Peningkatan ekspor logam mulia dan perhiasan dipicu peningkatan harga emas pada Januari 2023 sebesar 5,57 persen MoM.

Ekspor nonmigas Indonesia ke beberapa negara utama pada Januari 2023 masih meningkat.

Kategori :