JAKARTA, DISWAY.ID-- Lembaga Bantuan Hukum Gerakan Pemuda atau LBH GP Ansor meminta aparat kepolisian mengungkap sosok berinisial APA dalam kasus penganiayaan oleh anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Mario Dandy Satrio (20).
"Belum (mengetahui identitasnya) kami juga sudah minta beberapa hari lalu juga sudah bilang kalau memang ada sosok yang berinisial APA itu buka dong," ujar Ketua GP Ansor Ainul Yakin kepada wartawan di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Maret 2023.
Ainul mengungkapkan alasan dirinya meminta pihak kepolisian membuka sosok APA yaitu agar tak membuat asumsi liar di publik.
"Sampai hari ini mana orangnya, buka dong. Jangan ini kita dibuat berasumsi yang enggak-enggak. Kalau memang ada ya buka aja. Kan gitu," kata dia.
BACA JUGA:PPATK Bocorkan Isi 40 Rekening Ayah Mario Dandy, Kader PKB: Kok Bisa Baru Terdeteksi?
Secara terpisah, Tim Penasihat Hukum David, Melisa Anggraini mengaku masih belum mengetahui sosok APA. Namun, berdasarkan informasi yang diterimanya, ia menduga bila APA mantan pacar dari Mario.
“Kita kan belum bisa konfirmasi langsung ke David ya terkait APA. Tapi dari informasi yang kita dengar adalah mantan pacarnya si Mario. Tapi rasanya kalau dari umurnya itu kan seumuran Mario kalau saya tidak salah. Sudah kuliah juga, jadi bukan seumuran David atau AG,” ucapnya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary mengungkapkan pihaknya telah memeriksa sosok APA dalam rangkaian kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy.
BACA JUGA:PPATK Gerak Cepat Blokir Rekening Ayah Mario Dandy, Desas-desus Dugaan Pencucian Uang Memanas
Ade mengatakan sosok perempuan berinisial APA yang memberitahu Mario soal dugaan perlakuan tak baik yang dilakukan D kepada AG.
"Kronologinya adalah di awal atau sekitar bulan Januari 2023, tersangka MDS mendapatkan informasi dari temannya yaitu saudari APA yang menyatakan bahwa saksi AG sekitar tanggal 17 Januari 2023 itu mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari korban," kata Ade.
Kendati demikian, Ade tak menjelaskan secara detail terkait identitas dan peran APA dalam kasus penganiayaan tersebut.