Menurut pabrikannya, Kargu 2 dapat dioperasikan baik secara mandiri maupun manual dan dimaksudkan untuk menggunakan 'machine learning' dan 'real-time image processing' terhadap targetnya.
BACA JUGA:Istri Jend Moeldoko Meninggal Dunia, Para Pejabat Negara Mulai Berdatangan Ke Rumah Duka
Pada tahun 2021, Israel meluncurkan sejumlah drone yang dipandu AI untuk melakukan serangan terhadap militan Hamas dalam apa yang diyakini sebagai penggunaan teknologi pertama di dunia.
Unit Israeli Defence Force (IDF) mengerahkan rombongan drone untuk mencari dan menargetkan militan Hamas yang diduga menembakkan roket ke Israel.
Drone biasanya dipandu oleh operator manusia, tetapi drone mewakili langkah maju dalam teknologi militer dengan terbang sebagai satu kesatuan, jaringan yang dikendalikan oleh kecerdasan buatan.
BACA JUGA:Anies Baswedan Jadi Perhatian Penting Australia, Ungkap 4 Prioritas Utama Saat Mengambil Keputusan
BACA JUGA:Afrika Terbelah Menjadi Dua, Wilayah Afar dan Lembah Afrika Timur Akan Menjadi Lautan
Drone atau robot otonom sebenarnya tidak bisa berpikir sendiri dan menurut laporan NATO, mereka diprogram dengan sejumlah besar tanggapan alternatif terhadap berbagai tantangan yang mungkin mereka temui dalam menjalankan misi mereka.
NATO mengatakan bahwa ini bukan fiksi ilmiah, di mana teknologinya sebagian besar dikembangkan meskipun hingga saat ini belum ada sistem drone otonom yang disetujui yang beroperasi.
Faktor pembatasnya bukanlah teknologi, melainkan kemauan politik untuk mengembangkan atau mengakui memiliki teknologi yang sensitif secara politik, yang akan memungkinkan mesin yang mematikan beroperasi tanpa berada di bawah kendali langsung manusia.