JAKARTA, DISWAY.ID - Harga minyak dunia kembali anjlok pada penutupan perdagangan Jumat, 22 April 2022 atau Sabtu pagi waktu Jakarta.
Harga minyak membukukan kerugian mingguan hampir 5 persen.
Pendorong pelemahan harga minyak mentah terjadi karena adanya sentimen prospek pertumbuhan ekonomi global yang lebih lemah, kenaikan suku bunga acuan dan juga penguncian di Tiongkok.
BACA JUGA:MotoGP Portugal, Marc Marquez Catatkan Rekor Baru di Trek Basah Portimao Dalam Sesi Free Practice
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG, Sabtu 23 April 2022: Jabodetabek Cerah Berawan
Penurunan ini tetap terjadi meskipun pada pekan ini Uni Eropa tengah mempertimbangkan untuk melakukan embargo kepada minyak Rusia yang diperkirakan akan memperketat pasokan.
Mengutip CNBC, Sabtu 23 April 2022, harga minyak mentah Brent turun USD 1,68 atau 1,6 persen menjadi USD 106,65 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 1,72 atau 1,7 persen menjadi USD 102,07 per barel.
Harga minyak Brent yang menjadi patokan harga global sempat menyentuh USD 139 per barel pada bulan lalu. Ini adalah harga tertinggi yang pernah ditorehkan sejak 2008.
Namun Harga minyak Brent dan WTI akhirnya harus turun hampir 5 persen pada minggu ini karena kekhawatiran permintaan.
International Monetary Fund (IMF) pada pekan ini memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global di 2022.
BACA JUGA:Hasil Kualifikasi Formula 1 Italia, Max Verstappen Klaim Pole Position
IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,6 persen di 2022. Prediksi melambat dibandingkan realisasi tahun lalu yang di angka 6,1 persen.
Namun, angka ini bisa turun lebih dalam jika negara-negara Barat memperluas sanksi mereka terhadap Rusia atas perangnya melawan Ukraina.
Dampaknya, harga energi pun akan kembali naik lebih tinggi.