JAKARTA, DISWAY.ID-Ada kekuatan besar yang menghambat operasi KPK dalam penyimpangan di Dirjen Pajak Bea Cukai.
Demikian kesimpulan Abraham Samad, saat berbincang bersama Komisioner KPK Periode 2015-2019, Laode Muhammad Syarif soal penyimpangan di Dirjen Pajak Bea Cukai.
Pada kesempatan itu, Laodo mengungkapkan suatu peristiwa dimana penyimpangan dengan modus penyelundupan itu terjadi nyata, namun dirinya tak mampu berbuat banyak karena terhambat sebuah kekuatan besar.
Abraham Samad (Kanan) berbincang dengan Laode M Syarif (kiri) dalam akun Abraham Samad Speak Up yang diunggah, Sabtu 25 Maret 2023-Youtube-
BACA JUGA:Kemenkeu Minta Maaf Piala Lomba Menyanyi di Jepang Kena Pajak Bea Cukai Rp 4 Juta
Laode tidak menjelaskan detil kekuatan besar itu namun dia mengisyaratkan pekerjaan anak buah terhambat.
Laode mengungkapkan hal itu dalam obrolan bersama Abraham Samad soal transaksi janggal Rp 340 Triliun di Kemenkeu,yang diunggah dalam Channel Youtube Abraham Samad Speak Up, Sabtu 25 Maret 2023.
Laode mengungkapkan, penyimpangan yang biasa dilakukan di Bea Cukai yakni modus penyelundupan.
Laode lantas menceritakan suatu kasus yang pernah ia tangani semasa bertugas.
BACA JUGA:KPK Panggil Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono Terkait LHKPN Besok
Saat itu, kata Laode, keterangannya yang biasa ditulis dalam pengiriman atau barang yang masuk yakni 'Biji Plastik'. Padahal, dalam kontainer yang dimaksud berisi minuman keras (Miras).
"Contohnya ya pernah kita tangani, penyelundupan ini dalam keterangannya di suratnya itu tertulis biji plastik, padahal kita tahu di dalamnya itu semua miras, alkohol, karena alkohol itu kan pajaknya tinggi di sini, satu kontainer. Ini belum tentu korupsi tapi paling tidak Fraud, tapi KPK bergerak untuk menunjukkan bahwa ini memang terjadi,"
Meski begitu, Menurut Laode saat anak buahnya hendak mengejar, namun gagal.
"Sayangnya ketika dikejar, ketika anak-anak mau bekerja, mobil mereka tertahan tidak bisa memburu,terhambat, dihambat," kata Laode.
"Berarti Saya simpulkan ada kekuatan besar sehingga anak-anak yang mau melakukan operasi terhambat," sambung Abraham. "Iya sehingga diketahui, tetapi itu kita laporkan, makanya diikutanlah semuanya termasuk jaksa agung, panglima, kapolri, kemenhub, kementrian keuangan,. Karena di bea cukai itu ada polisi, angkatan laut, jadi semuanya lengkap, kita berupaya memperbaiki tapi banyak hambatan," jawab Laode.