JAKARTA, DISWAY.ID - Pengamat politik, Rocky Gerung menyebut keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor minyak goreng dan CPO akan snagat berisiko.
Dampak dari kebijakan tersebut, Rocky Gerung menilai kekuasaan Presiden ke-7 itu akan goyang.
Pasalnya hal ini akan berpengaruh pada para petani sawit karena harga tandan buah segar (TBS) akan anjlok. Bahkan, mantan Wali Kota Solo itu bisa saja dikudea oleh oligarki sawit.
BACA JUGA:Pertamina Bakal Kerahkan Pasukan Motoris, Antar Bahan Bakar di Kemacetan Tol Palikanci-Pejagan
"Bisa-bisa Presiden Jokowi dikudeta oleh oligarki kelapa sawit," ujar Rocky, dikutip dari kanal YoUtube Rocky Gerung Official, Minggu 24 April 2022.
Menurut Rocky, dengan cara Jokowi menghentikan ekspor minyak sawit tersebut seakan-akan ingin menunjukkan dirinya hebat.
"Kesannya Jokowi mau menyatakan saya hebat.Saya hentikan. Padahal, kebijakan tersebut dipastikan mengganggu kestabilan ekonomi," terang Rocky.
Akibat kebijakan tersebut, keuangan negara justru bisa menganggu perekonmian negara karena harus kehilangan penerimaan dari pajak ekspor.
"Sri Mulyani (Menteri Keuangan) akan bingung dapat pajak dari mana lagi," Rocky.
Sebelumnya Presiden Jokowi resmi melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya.
BACA JUGA:Peningkatan Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Tembus 100 Ribuan per Hari
Keputusan itu diungkapkan Presiden Jokowi saat rapat bersama jajaran para menterinya, pada 22 April 2022
"Hari ini saya telah memimpin rapat tentang pemenuhan kebutuhan pokok rakyat utamanya, yang berkaitan dengan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri," kata Jokowi, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 22 April 2022.
Seperti diketahui harga minyak goreng menjadi mahal dalam beberapa bulan lalu.