JAKARTA, DISWAY.ID - Rusia tengah mengantisipasi perlawanan kendaraan lapis baja modern milik Ukraina yang didapat dari sumbangan negara-negara Eropa.
Dikutip dari CNN, Guna mengantisiapasi perlawanan itu, Rusia pun tengah mempersiapkan dan melatih unit pasukan 'pemburu tank'.
"Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov telah memerintahkan pembentukan tim 'pemburu tank' ini," kata Kepala pusat pelatihan militer Rusia, Evgeny Arifulin.
BACA JUGA:Paskah Berdarah! Rusia Bombardir Wilayah Zaporizhzhia Ukraina, Pria Tua dan Anak 11 Tahun Tewas
"Ini adalah latihan sistemik berskala besar yang sedang kami kerjakan," sambungnya.
Arifulin menjelaskan, pasukan pemburu tank ini tengah dilatih dengan fokus untuk mempelajari cara menyerang kendaraan tempur negara Barat.
"Pasukan Rusia telah mempelajari tank-tank Barat yang baru saja tiba di Ukraina, serta tank M1 Abrams yang diperkirakan akan dikirim pada musim gugur tahun ini," ungkapnya.
"Selain melatih unit anti-tank, para pasukan tersebut juga akan dipersenjatai dengan peluncur peluru kendali dan drone pengintai," imbuhnya.
BACA JUGA:Bakhmut Diambang Keruntuhan, Serangan Rusia Semakin Tak Terbendung
Direktur Pelaksana dari Special Operations Forces, Guy McCardle, mengatakan tank-tank Barat yang dikirim ke Ukraina dilengkapi dengan lapis baja reaktif dengan ekstra perlindungan.
"Untuk menghadapi kendaraan militer Barat, pasukan pemburu tank akan diperlengkapi dengan persenjataan sistem anti-tank 9M133 Kornet," ujarnya.
Seperti diketahui, Ukraina baru menerima dua tank Challenger dari Inggris, dua tank Leopard dari Jerman, truk lapis baja Cougar, dan kendaraan tempur Stryker dari Amerika Serikat.
Pasukan Kiev juga diperkirakan akan memperoleh tank Abrams dari AS akhir tahun ini. Maret lalu,AS mengumumkan akan mengirim tank model M1-A1 yang lebih tua, karena tank versi baru butuh waktu satu tahun atau lebih untuk tiba di medan perang.