Dubes Iran Yakin Arab Saudi Tertarik Jalin Persahabatan Kembali

Sabtu 15-04-2023,10:52 WIB
Reporter : Intan Afrida Rafni
Editor : Khomsurijal Wahibudiyak

JAKARTA, DISWAY.ID-- Duta Besar Iran di Indonesia, Mahdi Raunak menyinggung hubungan politik antara Negara Iran dan Arab Saudi.

Mahdi Raunak mengatakan bahwa kedua negara tersebut akan memperkuat harmoni politik kawasan yang sudah dipolitisir dan diadu domba oleh Barat.

Dia optimis bahwa Arab Saudi akan lebih tertarik menjalin persahabatan kembali dengan Negara Iran ketimbang dengan Israel.

BACA JUGA:Hadiri Alquds Day 2023, Duta Besar Iran Kecam Israel

"Negara-negara seperti Irak, Suriah, Yaman dan Lebanon terlibat konflik karena campur tangan Barat dan Amerika di kawasan,” ujar Mahdi Raunak di Aula Husainiyah Alhuda Gedung ICC, Jakarta Selatan, Jumat, 14 April 2023.

“Dengan persabatan Iran dan Saudi, kita berharap persatuan rakyat di kawasan Timur Tengah dapat terwujud tanpa intervensi pihak manapun," lanjutnya.

Di sisi lain, pakar Timur Tengah, Dina Sulaeman pun mengatakan bahwa problematik di Palestina menghambat perdamaian dunia. Ia mengatakan bahwa Israel lah menjadi batu sandungan yang sangat besar dalam membentuk dunia yang damai.

"Semenjak PBB menetapkan Israel berdiri sebagai negara berdaulat di tanah Palestina, Barat memulai suatu drama ketidakadilan," kata Dina Sulaeman saat seminar Internasional di Masjid ICC.

BACA JUGA:Dua Sustainibility Area di Summarecon Mall Serpong Gunakan Pengganti Kayu, Planawood dari Daur Ulang Dihadirkan

Sedangkan, Ketua Ikatan Alumni Jamiah Al-Mustafa (IKMAL), Abdullah Beik mengatakan, perundingan dengan Israel hingga saat ini belum memuaskan. Hal itu dikarenakan Israel selalu melanggar kesepakatan damai bahkan seolah mendapat keleluasaan tanpa tersentuh hukum.

"Perundingan demi perundingan telah digelar namun Palestina tak kunjung mendapatkan kemerdekaannya. Israel justru menjadi negara yang diberi keleluasaan tanpa tersentuh hukum internasional ketika melakukan pembangunan pemukiman ilegal di wilayah Palestina disertai kekerasan terhadap penduduk sipil,” kata Abdullah.

Oleh karena itu, kata Abdullah, dia menyayangkan dengan sikap PBB. Menurutnya, tindakan PBB tak ada yang berarti atas kenyataan tersebut. Bahkan PBB tidak pernah memberikan sanksi tegas kepada Israel.

"Justru pada kenyataannya, PBB tak pernah memberikan sanksi tegas sebagaimana yang sering dilakukan untuk menghukum negara yang dipandang melakukan kekerasan dan penyerangan terhadap masyarakat sipil atau otoritas negara lain," imbuhnya.

BACA JUGA:KPK Tangkap 9 Orang Dalam OTT Wali Kota Bandung, Termasuk Pejabat Dishub Terkait Pengadaan CCTV

Kemudian, pihak Puskabi-ICC, Shafinuddin Al-Mandari berpendapat bahwa Zionis Israel bukan negara yang bertujuan ikut serta dalam perdamaian dunia.

Kategori :