JAKARTA, DISWAY.ID - Situasi di Papua kini kembali serius buntut penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terdap prajurit TNI.
Kabar penembakan ini sempat simpang siur, karena informasi awal menyebut 6 Prajurit TNI gugur dan 9 orang ditawan.
Namun berdasarkan informasi resmi, anggota TNI yang gugur hanya 1 orang, atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur pada 15 April 2023 di Wilayah Mugi-Mam, Nduga.
Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono kemudian menanggapi soal kesimpangsiuran informasi.
BACA JUGA:Menteri Bahlil Diserbu Pertanyaan Siapa Penerus Jokowi, Rocky Gerung: Mungkin Tanya Jawab Fiktif
Julius mengatakan keterangan resmi terkait insiden ini hanya disampaikan oleh Mabes TNI, saat konferensi pers, Minggu 16 April 2023.
"Menindaklanjuti kesimpang siuran informasi yang beredar di medsos sejak kemarin, saya menyarankan segenap awak media untuk berkenan merujuk informasi yang disampaikan melalui jalur Mabes TNI," tuturnya.
Menyikapi hal ini, Pengamat Poltik Rocky Gerung berikan tanggapan.
"Saya kira semua hal yang berhubungan dengan Papua itu beritanya disensor berkali-kali atau diedit berkali-kali," ujar Rocky Gerung.
Langkah tersebut, menurut Rocky Gerung merupakan bagian dari strategi diplomasi.
"Tetapi lama-lama nanti akan terbuka juga yang meninggal berapa, dan jenis pasukan apa aja," ujar Rocky Gerung, dilansir dari YouTube Rocky Gerung Official, pada Rabu 19 April 2023.
"Apalagi kalau mulai dianggap, kenapa ada Kopassus bisa tewas di situ? bukankah itu pasukan khusus yang reputasi dunianya sangat tinggi," sambungnya.
Rocky Gerung lantas menyinggung soal taktik KKB yang dianggap semakin maju.