JAKARTA, DISWAY.ID - Obat pengencer adalah salah satu pengobatan utama penyakit akibat gumpalan darah.
Pengumpalan darah umumnya akan menimbulkan serangan jantung dan stroke, serta sebagai pengobatan pascaoperasi katup jantung.
Dengan rutin minum obat pengencer darah, kekambuhan penyakit tersebut bisa dicegah.
Selain berkaitan dengan jantung, ada banyak penyakit akibat gumpalan yang menyumbat pembuluh darah.
BACA JUGA:Ini 4 Tips Mudik bagi Ibu Menyusui, Bunda Simak Baik-baik
Contoh yang paling umum adalah serangan jantung, stroke, penyakit jantung koroner, atrial fibrilasi, deep vein thrombosis (DVT), dan emboli paru.
Berikut obat pengencer darah andalan yang jarang diketahui:
Clopidogrel Tablet Promed
Clopidogrel Tablet Promed merupakan obat pengencer darah jenis antiplatelet yang bisa membantu mencegah keping darah saling menempel dalam proses pembentukan gumpalan darah.
BACA JUGA:4 Tips Ajak Anak Nonton Bioskop, Perhatikan Hal-hal ini lho Bunda
Obat ini dapat membantu mengatasi penyakit, seperti stroke iskemik, serangan jantung, dan penyakit arteri perifer.
Ascardia Tablet
Obat pengencer darah jenis antiplatelet ini mampu menghambat keping darah saling menyatu dan membentuk gumpalan yang bisa menyumbat pembuluh darah.
Obat ini dapat digunakan untuk beragam tujuan, misalnya menangani angina pektoris serta mencegah stroke dan serangan jantung.
BACA JUGA:4 Tips Lebaran Sehat untuk Ibu Hamil, Bunda Harus Tahu
Xarelto Tablet
Rivaroxaban termasuk jenis antikoagulan yang mampu menghambat kerja zat pembekuan darah.
Obat ini juga bisa digunakan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah pada atrial fibrilasi.
Vaclo Tablet
Vaclo Tablet mengandung bahan aktif antiplatelet jenis clopidogrel.
Obat pengencer darah ini mampu mencegah trombosit saling menempel dan membentuk gumpalan darah.
Notisil Tablet
Notisil Tablet dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Obat pengencer darah ini bermanfaat untuk mengobati trombosis vena dalam (DVT) dan emboli paru.
Obat ini juga bisa mencegah terjadinya pembekuan darah pada penderita penyakit jantung rematik dan atrial fibrilasi, serta pasien pascaoperasi pemasangan katup jantung.