JAKARTA, DISWAY.ID-- Festival Meriam Karbit di Pontianak, Kalimantan Barat tepatnya di pesisir Sungai Kapuas, menjadi festival ikonik yang digelar beberapa minggu sebelum perayaan hari raya Idul Fitri.
Umumnya festival ini dilaksanakan pada tiga hari sebelum dan tiga hari setelah Idul Fitri. Tapi hingga H+4, Rabu 26 April 2023, Festival Meriam Karbit ini masih ramai bersahutan memeriahkan pesisir sungai Kapuas yang banyak di nikmati masyarakat sekitar.
Meriam karbit merupakan permainan rakyat yang menjadi tradisi setiap bulan Ramadan dan malam Idul Fitri di Kota Pontianak.
Meriam tersebut terbuat dari kayu mabang atau meranti dengan ukuran diameter antara 50 - 70 centimeter dan panjang kisaran 5 hingga 6 meter.
Untuk membunyikannya, dibutuhkan bahan bakar berupa karbit.
Kemudian terdapat lubang pada bagian meriam untuk tempat menyulutkan api hingga menghasilkan bunyi yang menggelegar.
Meriam Karbit, permainan rakyat yang menjadi tradisi di Pontianak-M. Ichsan-
Diketahui, Pontianak merupakan wilayah pertama awal mula meriam karbit dibunyikan pada tahun 1771 silam.
BACA JUGA:Waspada 4 Bahaya Makanan Manis untuk Anak, Perhatikan Sebelum Terlambat!
Konon meriam karbit ini dibunyikan untuk mengusir perompak kala itu. Selain itu, bunyi meriam karbit juga disebut untuk mengusir hantu.
"Bunyi yang menggelegar dengan sensasi luar biasa ini memiliki nilai sejarah bagi kota kita, untuk itu sudah sepatutnya dirawat dan dilestarikan," ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, dikutip dari laman Pontianak.go.id.
BACA JUGA:Leo/Daniel Waspada Misi Balas Dendam Aaron/Soh di Badminton Asia Championships 2023
"Kita ingin mengenalkannya sejak dini kepada generasi penerus. Mungkin jika bukan karena Sultan Syarif Abdurrahman, meriam karbit tidak akan pernah ada," tambahnya.