PARIS, DISWAY.ID -- Suasana aksi demo para buruh di Prancis berujung chaos. Kericuhan di beberapa wilayah termasuk Paris bak medan pertempuran.
Di Paris sendiri total pengunjuk rasa dari massa buruh melakukan aksi, merespons reformasi pensiun yang ditetapkan Presiden Emmanuel Macron.
Serikat CGT melaporkan 2,3 jua buruh turun ke jalan dalam peringatan Hari Buruh.
BACA JUGA:Polisi Sebut Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas di Puskesmas
Di Paris, massa yang melakukan aksi unjuk rasa mencapai 550 ribu.
Sementara laporan menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis sedikit berbeda.
Ada sebanyak 782 ribu buruh melakukan aksi protes di seluruh wilayah Prancis. Termasuk 112 ribu di Paris.
Aksi unjuk rasa besar-besaran ini bertujuan agar gagasan yang diusung Presiden Macron digagalkan.
BACA JUGA:Jelang SEA Games 2023, Dito Ariotedjo: Semua Cabor Berpotensi Raih Emas!
Selain itu, para pengunjuk rasa juga meminta Macron turun jabatan.
Belum lama ini Macron telah menandatangani Undang-undang yang berisikan batas masa usia pensiun kini menjadi 64 tahun dari 62 tahun.
Reformasi Undang-undang sebelumnya bahkan sempat mendapat protes dan aksi mogok selama berbulan-bulan.
BACA JUGA:Pelaku Penembakan Kantor MUI Residivis di Lampung
Ratusan Pendemo Ditahan
Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmain, Senin 1 Mei 2023, menyebut bahwa terdapat 108 polisi terluka di Prancis.