BACA JUGA:Lokasi dan Tanggal Konser Coldplay di Jakarta Bocor, Sandiaga Uno Buka Suara!
Hal ini sesuai dengan istilahnya, warm yang berarti hangat.
Tujuan dari proses warm booting adalah untuk mengulang kembali proses, memulai lagi, atau menghidupkan komputer dari awal.
Ini bisa dilakukan apabila terjadi beberapa gangguan, seperti crash pada suatu program, hendak melakukan restart pasca melakukan instalasi program, atau yang lainnya.
Proses Warm Booting
Laptop memiliki risiko mengalami permasalahan diantaranya baterai laptop tidak mau ngisi 100 persen karena digunakan secara terus menerus.-pixbay-
Pada sistem operasi Microsoft Windows misalnya, proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan menu restart atau dengan menekan kombinasi ctrl+alt+del pada keyboard.
Namun, untuk penggunaan hardware lainnya, proses ini dapat dilakukan dengan menekan tombol reset pada CPU.
Tekan tombol ctrl+alt+del secara bersamaan untuk melakukan warm booting. Gambar: sott.net
Saat sistem mendapatkan sinyal untuk melakukan warm booting, proses yang dilakukan sangatlah cepat.
Berikut ini penjelasan proses yang terjadi pada saat warm booting:
BACA JUGA:Bagaimana Cara Menyalakan Lampu Keyboard Laptop? Lengkap Lenovo hingga Asus
BACA JUGA:Cara Download Game Among Us di Laptop, Free Tanpa Emulator!
- Saat telah dipilih opsi restart atau reset pada komputer, sistem akan mengembalikan komputer kembali ke kondisi awal, layaknya baru dihidupkan. Proses yang terjadi kemudian, power supply yang telah dialiri listrik dengan sempurna akan mengirimkan sinyal ke chip yang ada di motherboard bahwa komputer telah siap dinyalakan.
- Kemudian, Basic Input Output Memory ROM, atau disingkat dengan BIOS, akan mengeluarkan program BOOT yang akan dicek dan dilihat oleh prosessor yang ada di dalam komputer untuk mempersiapkan tahapan berikutnya.
- Selanjutnya, BIOS ROM akan menjalankan program BOOT. Saat terjadi kesalahan pada proses BOOT maka BIOS memberikan sinyal POST error misalnya kode berupa suara beep. Proses berikutnya tidak akan dilanjutkan sampai masalah diperbaiki.
- BIOS yang ada pada VGA card akan melakukan identifikasi keadaan VGA yang diiringi dengan melakukan pengecekan.
- Kemudian, BIOS utama melakukan pencarian pada hardware yang menggunakan BIOS. Dalam proses ini juga dilakukan pemeriksaan apakah ada perangkat yang memiliki BIOS tersendiri. Apabila memiliki BIOS, maka akan dieksekusi.
- Selanjutnya BIOS akan menampilkan layar startup pada monitor yang menandakan komputer sudah masuk pada kondisi startup. Kemudian, dilakukan pengujian pada keadaan untuk mengetahui apakah terdapat kendala atau masalah pada RAM.
- Kemudian, dilanjutkan dengan pengujian dan pencarian pada hardware yang terhubung langsung pada komputer. Termasuk plug and play BIOS yang akan membuat BIOS membaca konfigurasi perangkat hardware plug and play secara otomatis. Perangkat plug and play yang dimaksud seperti: USB keyborad, mouse, printer, dan sejenisnya.
- BIOS akan menampilkan informasi konfigurasi yang telah dilakukan. Apabila proses yang dilakukan telah selesai, maka akan dilanjutkan dengan proses berikutnya.
- Kemudian masuk pada proses BOOT drive, yakni BIOS mencari drive untuk melakukan proses boot seperti yang telah diatur pada boot sequence. Kemudian, BIOS mencari dan mengeksekusi first boot device yang dalam urutan yang memiliki master boot record atau MBR. Baik yang ada di hard drive komputer, floppy disk, atau pun CD yang terhubung dengan perangkat.
- Saat semua telah selesai, maka masuk pada proses yang ada pada sistem operasi yang terdapat pada drive yang sebelumnya diperiksa. Proses ini tidak akan berjalan jika BIOS tidak menemukan BOOT table hardware pada drive yang diperiksa. Namun, saat semua sudah berjalan sebagaimana mestinya, maka proses booting telah berhasil.