JAKARTA, DISWAY.ID -- Kementerian ESDM akan memberlakukan pembatasan konsumsi BBM subsidi pada jenis Pertalite.
Program Subsidi Tepat yang belakang berlaku untuk Solar dinilai sukses dijalankan.
Kini program tersebut juga akan berlaku untuk Pertalite, khususnya untuk kendaraan roda empat.
Sebagai informasi, harga Pertalite sejauh ini masih stabil dijual Rp 10.000 per liter.
Dengan harga yang relatif terjangkau, tak heran masyarakat luas lebih memilih BBM Pertalite untuk kendaraannya.
Distribusi Pertamax dan Pertamax Turbo terbilang baik. Namun harganya tak seciamik Pertalite.
Hal tersebut yang menyebabkan Pertamax dan Pertamax Turbo menjadi pilihan kesekian oleh para pengguna kendaraan.
Terkadang pada satu periode harga Pertamax dan Pertamax Turbo lebih mahal dengan bahan bakar yang disediakan oleh perusahaan swasta seperti Shell.
Apalagi dengan carut marutnya ekonomi di Indonesia yang belum stabil pasca pandemi Covid-19.
Menurut data Kementerian ESDM dan BPH Migas, pasokan Pertalite setiap tahunnya terus meningkat tajam.
Tahun 2023 kuota Pertalite ditambah mencapai 32 juta Kilo Liter (KL).
BACA JUGA:GoTo Jadi Sponsor Formula E 2023, Jakpro Angkat Bicara
Kriteria Mobil yang Berhak Diisi Pertalite