JAKARTA, DISWAY.ID - Ada dugaan bahwa Bank Syariah Indonesia (BSI) telah diserang virus berbahaya bernama 'ransomware'.
Ransomware sendiri merupakan modus kejahatan siber yang bekerja dengan cara mengunci akses korban hingga meminta tebusan.
BSI sudah mengalami eror untuk layanan perbankan ATM maupun mobile banking sejak Senin, 8 Mei 2023 lalu.
BACA JUGA:Erick Thohir Ungkap Penyebab BSI Error
Manajemern bank BSI mengatakan bahwa eror terjadi karena sedang adanya pemeliharaan sistem dan mulai perlahan pulih pada Senin sore.
Akan tetapi masih ada saja nasabah yang mengaku mengalami masalah pada mobile banking-nya.
Lantas, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan 'ransomware' itu sendiri?
Berikut akan kami jelaskan secara detail apa yang dimaksud dengan kejahatan siber ransomware.
BACA JUGA:Terbongkar! Erick Thohir Akui BSI Error Gegara Serangan Cyber, Ini Tanda-tandanya...
Ransomware adalah jenis malware atau perangkat lunak berbahaya yang mengenkripsi atau mengunci data pada komputer atau jaringan, kemudian meminta tebusan atau uang tebusan untuk membuka kembali data tersebut.
Kejahatan siber ransomware dapat menjadi ancaman serius bagi organisasi, bisnis, dan individu karena dapat menyebabkan kehilangan data yang penting atau bahkan menghentikan operasi bisnis.
Cara kerja ransomware dimulai dengan infeksi pada komputer melalui tautan atau lampiran yang dikirim melalui email atau situs web yang tidak aman.
Setelah ransomware terinstal, ia akan mulai mengenkripsi atau mengunci file yang ditemukan pada komputer atau jaringan, termasuk dokumen, gambar, dan file penting lainnya.
BACA JUGA:Biaya Kuliah BSI, Daftar Gelombang Pertama Banyak Untungnya
Setelah proses enkripsi selesai, ransomware akan menampilkan pesan tebusan yang meminta pembayaran dalam bentuk mata uang digital seperti Bitcoin.