JAKARTA, DISWAY.ID - Pendeta Saifuddin Ibrahim mengaku telah berjasa atas keberlangsungan dari pondok pesantren Al-Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.
Menurut pengakuannya, Saifudiin berjasa karena telah memberikan sejumlah bantuan materil kepada Ponpes Al-Zaytun.
Saat masih beragama Islam, Saifuddin sendiri mengaku pernah mengajar di Ponpes Al-Zaytun pada tahun 1999 silam.
Hal tersebut diakui oleh Saifuddin Ibrahim dalam sebuah video di kanal YouTube 'Saifuddin Ibrahim Official'.
"Saya dulu adalah kepala Humas di sana (Al Zaytun)," kata Saifuddin Ibrahim, dikutip Disway.id pada Jumat, 12 Mei 2023.
Saat masih menjadi guru untuk mengajar di Ponpes Al-Zaytun, ia mengaku kerap kali memberikan sumbangan atau bantuan di sana.
Bahkan bantuan yang ia salurkan itu, diakuinya berasal dari hasil tabungannya sendiri.
BACA JUGA:Nasib Tragis Pendeta Saifuddin Ibrahim Sang Penista Al-Quran, Kini Jadi Pemulung di Amerika Serikat
"Saya menyumbang setengah kilo emas untuk Zaytun, setiap bulan saya infak Rp 250 ribu. itu bertahun-tahun, saya menyumbang dengan uang tabungan saya," terang Saifuddin.
Sebagaimana diketahui Al Zaytun tengah dihebohkan dengan peribadatannya yang tidak lazim di tengah masyarakat.
Seperti saat menggelar shalat Idul Fitri 2023 lalu, tampak seorang perempuan berada di barisan atau saf terdepan bersama kaum pria lainnya.
Lebih hebohnya lagi, seorang wanita didaulat menjadi khatib dalam shalat Jumat di pesantren tersebut.
Informasi terakhir keberadaan Saifuddin, yang dahulu merupakan Pendeta asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu, kesehariannya di Negeri Paman Sam sebagai seorang pemulung.