JAKARTA, DISWAY.ID - Infeksi menular seksual (IMS) sifilis meningkat di Indonesia.
Direktur Pencegahan serta Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi buat tanggapan serius.
Menurut keterangan Imran, kenaikan kasus sifilis tersebut terkait dengan dengan jumlah skrining sifilis yang meningkat juga.
"Peningkatan kasus disebabkan peningkatan jumlah orang yang diskrining sifilis,” ujar Imran, dilansir dari PMJ NEWS, 16 Mei 2023.
“Sehingga secara program lebih bagus karena semakin banyak yang ditemukan maka akan semakin banyak yang diobati sehingga tidak menularkan ke orang lain. Terutama pada ibu hamil positif yang bisa menularkan ke bayinya," tandasnya.
Lanjut Imran, saat ini Kemenkes berfokus pada penemuan kasus dengan melakukan skrining dini sifilis.
Skrining sifilis menggunakan rapid test yang telah sesuai standar dan cepat hasilnya, sehingga dapat segera ditangani apabila ditemukan hasil positif.
Dilansir dari alodokter, berikut adalah sejumlah gejala sifilis:
Perlu diketahui, gejala sifilis berkembang dalam tahapan-tahapan.
Pada tahap tertentu, gejala sifilis sudah tidak muncul, tetapi penderita masih tetap bisa menularkannya kepada orang lain.
Sifilis Primer
Gejala muncul antara 10–90 hari setelah penderita terpapar bakteri penyebab sifilis.
Awalnya, gejala yang muncul berupa luka kecil di kulit (chancre) yang tidak terasa sakit.