Ia pun akhirnya terbang ke Bali turut mengusut kasus tersebut, karena telah viral di media sosial. Setelah sampai di Bali, ia pun kemudian bertemu dengan pelapor untuk meminta kronologisnya.
"Beliau menceritakan secara detail kronologisnya setelah dari TKP. Kemudian kami langsung mencari sesuai dengan alamat STNK berdasarkan nomor polisi dari kendaraan motor yang dipakai oleh penyeret," terangnya.
Pihaknya pun mendapatkan alamat sesuai dengan plat nomor kendaraan tersebut, tetapi tidak ditemukan motor dan pelaku yang diketahui berinisial E.
BACA JUGA:Pendaftaran Ujian Masuk Perguruan Tinggi Islam Negeri Buka Sampai 18 Mei
"Hanya di TKP yang sesuai dengan alamat di STNK-nya kami menemukan seekor anjing yang mirip, tetapi bukan anabul yang diseret. Akhirnya itu kami pun rescue," lanjutnya.
Christian mengatakan bahwa pihaknya juga telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Bali, tetapi laporan tersebut belum bisa diterima karena belum lengkap.
"Kami balik lagi, kami disuruh nanti besoknya balik lagi. Dari hari Sabtu, kami sudah melakukan sayembara yang di sponsori oleh Mba Desiria Magdalena sebesar Rp5 juta bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi valid keberadaan pemilik motor dengan plat nomor yang sudah saya sebarkan," tuturnya.
Namun, setelah itu Christian mengatakan bahwa data-data yang dimiliki pihaknya itu digunakan oleh dog lovers Bali untuk membuat laporan polisi tanpa izin dan sepengetahuan pihaknya.
Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa pihak Polsek Denpasar Selatan pangsung menindaklanjutinya karena telah viral.
Setelah itu, pemilik anjing sekaligus motor yang menyeret anjing tersebut sudah dipanggil di Polsek Denpasar Selatan.
"Anabulnya sudah diamankan dan sudah dibawa ke klinik Anom Vet Bali. Pelaku diproses hukum, cuman pemilik motor dan sekaligus anjingnya tidak ditahan, cuman dimintai keterangan," tukasnya.