Kondisi ini dapat terjadi dalam situasi seperti restrukturisasi perusahaan, pembaruan sistem, atau penyesuaian strategi bisnis.
Selain itu, istilah hiatus juga dapat digunakan dalam konteks penelitian atau ilmu pengetahuan.
BACA JUGA:Innalillahi, Aktor Eeng Saptahadi Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun
Misalnya, seorang peneliti mungkin memilih untuk mengambil jeda dari proyek penelitiannya untuk beberapa waktu guna memperoleh perspektif baru, mengumpulkan data tambahan, atau menghadapi kendala yang tidak dapat diatasi saat itu.
Dalam banyak kasus, jeda dapat memberikan manfaat bagi individu atau kelompok yang terlibat.
Ini dapat memberikan kesempatan untuk pemulihan, refleksi, inovasi, atau perbaikan.
Namun, dampak hiatus juga tergantung pada konteksnya dan seberapa dipahami dan dikelola oleh individu atau entitas yang terlibat.
Sedangkan hiatus bersifat sementara dan diperlakukan sebagai periode transisi.
Setelah periode tersebut berakhir, aktivitas atau proses yang terhenti diharapkan untuk dilanjutkan atau dihidupkan kembali.
BACA JUGA:Pimpinan KKB Penembak Bripda Gilang Ditangkap Kepolisian
BACA JUGA:Pagi Ini Instagram Down, Seluruh Pengguna di Dunia Tak Bisa Akses Via HP atau PC
Selama jeda, individu atau kelompok dapat menggunakan waktu untuk beristirahat, memulihkan tenaga, dan terlibat dalam refleksi diri.
Ini memungkinkan mereka untuk mundur dari rutinitas dan tanggung jawab mereka yang biasa, memberi mereka kesempatan untuk menilai tujuan, prioritas, dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Periode introspeksi ini dapat bermanfaat untuk pertumbuhan pribadi, kreativitas, dan produktivitas secara keseluruhan.
Akan tetapi dalam industri hiburan, hiatus ada juga yang sering direncanakan sebagai strategi.