Bahkan, akun milik Kayla Iisma mengunggah beberapa foto mahasiswa mengenakan cosplay, dan dosen mereka juga ikut serta.
“Btw ini dosennya guys sambil memberikan emoji tersenyum, Bu Ifa tercinta anda slay selalu muach,” kata caption di foto tersebut.
BACA JUGA:Polres Depok Selidiki Mobil Nopol Polri Tak Mau Bayar Tol
BACA JUGA:Polda Metro Jaya Tetapkan 3 Tersangka Dugaan Kasus Mafia Tanah Senilai Rp1,8 Triliun
“Berasa comifuro krn salah satu matkul (mata kuliah) DSKV ITB Uasnya literally cosplay sambil memberikan tersenyum,” lanjutnya.
Unggahan foto tersebut kemudian langsung viral di media sosial.
Bahkan, tak sedikit pula netizen yang mengaku terkejut namun ikut antusias saat melihat cara ujian dari mata kuliah Psikologi Komunikasi ini.
Seorang mahasiswa ada yang cosplay menjadi Sukuna dalam anime Jujutsu-Foto/Twitter/@kayseraphine-
"WKwkwkwk kalo di kampus gw, mau sehari-hari cosplay juga dibolehin kok….Wkwkwkw seru banget kalo Radek Radek kelas gw nge Cosplay di kampus gw,” ciut MasterRename.
"Apakah yg absen bakal tetep davet A soalnya bisa cosplay karakter invisible?” @MauBurz.
"Lucy banget UAS nya,” cuit @pierta_kastanye.
BACA JUGA:Siap-Siap! Kasus BTS Masuk Penyidikan, Mahfud MD Minta Begini ke Stafnya di Kemenkominfo
BACA JUGA:Link Penjualan Tiket Konser aespa di Jakarta, Simak Harga dan Kategorinya, Dibuka 26 Mei 2023
Sejarah Cosplay di Indonesia
Cosplay mulai terkenal di Indonesia pada awal tahun 2000-an saat Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan sebuah event seni dan hanya sedikit melakukan cosplay.
Maklum saja, saat itu budaya cosplay tidak mendapatkan antusias yang tinggi karena masih banyak orang yang belum tertarik dengan budaya Jepang dan cosplay.