JAKARTA, DISWAY.ID - Juventus telah telah dihukum dengan hukuman pengurangan 10 poin dalam keputusan baru oleh pengadilan banding federasi sepak bola Italia.
Hukuman itu menyusul adanya penyelidikan transaksi transfer klub yang ternyata ditemukan bukti akuntansi palsu.
Keputusan tersebut membuat Juventus turun dari posisi kedua ke posisi ketujuh di Serie A, sehingga sangat tidak mungkin mereka akan mencapai Liga Champions.
Juventus diberikan penalti 15 poin pada Januari 2023, sementara beberapa anggota dewan sebelumnya juga dilarang melakukan aktivitas sepak bola, termasuk mantan presiden Andrea Agnelli.
Pengurangan poin ditangguhkan bulan lalu atas banding ke pengadilan olahraga tertinggi negara itu dalam Komite Olimpiade Italia dan dirujuk kembali ke pengadilan banding federasi sepak bola untuk sidang baru.
Melansir dari laman Guardian Sport, selama sidang tiga jam pada hari Senin, jaksa federasi Giuseppe Chiné meminta penalti 11 poin untuk Juventus.
Dia telah meminta sembilan kembali pada bulan Januari. Chiné juga meminta larangan delapan bulan untuk tujuh mantan direktur Juventus, termasuk Pavel Nedvěd, tetapi mereka dibebaskan pada hari Senin. Banding Agnelli dan tiga lainnya ditolak bulan lalu.
BACA JUGA:Hasil Semifinal UEL 2023: Juventus Tersingkir, Sevilla Jaga Rekor Masuk Final!
Dewan Juventus mengundurkan diri secara massal pada bulan November menyusul penyelidikan oleh jaksa penuntut umum Turin atas dugaan pembukuan palsu.
Sidang kemudian dibuka kembali berdasarkan informasi dari jaksa Turin, yang berujung pada pengurangan poin.
Juventus awalnya dibebaskan oleh pengadilan olahraga pada April sebelumnya.
Jaksa di Turin juga mendakwa Juventus, Agnelli, dan 11 lainnya dengan komunikasi palsu oleh perusahaan yang terdaftar secara publik di bursa saham Milan, menghalangi badan pengawas, penagihan palsu, dan manipulasi pasar.
Masalah hukum Juventus semakin dalam minggu lalu setelah federasi sepak bola Italia juga mendakwa klub dan tujuh mantan direktur tim dengan tuduhan penipuan atas cara mereka menangani pemotongan gaji pemain selama pandemi virus corona.